20 CALON PENERIMA KALPATARU 1993 SlAP BERKOMPETISI[1]
Jakarta, Antara
Sebanyak 20 calon penerima penghargaan Kalpataru 1993 berhasil masuk nominasi dan siap berkompetisi untuk memperebutkan tempat terhormat dalam jajaran pendekar lingkungan hidup nasional. Ke 20 calon penerima Kalpataru 1993 itu terbagi dalam empat kategori masing masing Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan dan Pembina Lingkungan, kata Asisten Menteri IV Meneg Lingkungan Hidup Suma T Djajadiningrat kepada pers di Jakarta, Jumat.
Penghargaan Kalpataru 1993 itu diberikan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni mendatang. Mereka terdiri atas tujuh perintis lingkungan, empat pengabdi lingkungan, lima penyelamat lingkungan dan empat pembina lingkungan, katanya.
“Ke 20 calon itu merupakan basil seleksi dari 123 calon penerima pengbargaan Kalpataru 1993, dan kalau dibandingkan pada 1992 yang jumah calon penerimanya mencapai 103, maka ada peningkatan, “katanya pula. Ia mengemukakan, ke-123 calon itu meliputi 36 calon perintis lingkungan, 21 calon pengabdi lingkungan, 49 calon penyelamat lingkungan dan 17 calon pembina lingkungan. “Propinsi Bali paling banyak memasukkan calon yakni 18 orang, sedangkan tiga propinsi masing-masing Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengab dan Lampung tidak mengirimkan para calonnya,”kata Suma.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan dari 123 calon itu ada “calon karbitan” yang memperoleb bantuan ala kadarnya dari berbagai pihak untuk memoles basil karyanya agar dapat masuk dalam nominasi.
Ekstra Keras
Untuk itu, katanya, para Dewan Juri pemberian pengbargaan Kalpataru 1993 yang terdiri dariAndi Hakim Nasution (Ketua) dan para anggota dewan yakni Mukti Ali, Kusnadi Hardjasoemantri, Suwarni Salyo, OmarAbdallah, Nugrobo, Alwi Dahlan dan Suma T Djajadiningrat bekerja ekstra keras.
Pengbargaan Kalpataru sendiri berupa pabatan dari perunggu berlapis emas, diberikan kepada mereka yang dinilai berjasa dalam memelihara keutuhan fungsi dan tatanan lingkungan hidup menurut caranya masing-masing. Penerima Kalpataru meliputi empat kategori masing-masing perintis lingkungan bagi seseorang atau sekelompok orang, rakyat biasa, pejabat pemerintah yang berhasil dengan luar biasa dalam melestarikan lingkungan hidup.
Ketegori pengabdi lingkungan diberikan kepada petugas lapangan yang telab mengabdikan diri dalam usaha pelestarian alam dan lingkungan hidup jauh melampaui tugas-tugasnya.
Kategori penyelamat lingkungan ,kelompok masyarakat yang dinilai berbasilluar biasa dalam menyelamatkan tanab dan air sebingga mempunyai pengaruh bagi masyarakat sekitarnya.
Kategori pembina lingkungan diberikan kepada para pengusaha, industriawan dan manajer yang berhasil melestarikan lingkungan dengan upaya nyata berupa pencegahan kerusakan lingkungan, pencemaran atau pelestarian keanekaragaman hayati.
Adipura 1993
Surna juga rnenjelaskan , pernerintah akan mernberikan penghargaan Adipura kepada kota seluruh Indonesia yang dinilai berhasil dalarn mengelola kebersihan . Dewan juri Adipura 1993 terdiri dari Kantor Menneg LH, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Dalam Negeri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Ketegori kota yang diberi penghargaan Adipura meliputi Kota Raya atau
Metropolitan dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa, Kota Besar dengan jumlah penduduk 501.000 sampai dengan satu juta jiwa. Kota Sedang I dengan penduduk 251.000 sarnpai dengan 500.000 jiwa, Kota Sedang II mencakup 101.000 sampai dengan 250.000 jiwa, Kota Kecil dengan jumlah penduduk 20.000 sampai 100.000 jiwa, katanya.
Menurut dia, sejumlah daerah telah masuk dalam nominasi masing-masing 10 daerah untuk kategori Kota Raya, Kota Besar (lima daerah), Kota Sedang I dan II (58 daerah), Kota Kecil (90 daerah). Bagi kota yang dapat mempertahankan piala Adipura selama lima kali berturut
turut akan diberikan penghargaan Adipura Kencana. Penyerahan piala Adipura dilakukan di Istana Negara dan diserahkan langsung oleh Presiden Soeharto kepada Walikotamadya dan Bupati yang kotanya terpilih.
Tema Nasional Hari Lingkungan Hidup Sedunia 1993 yakni Kemiskinan dan Lingkungan Mengentaskan Kemiskinan Melalui Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan . (T.PU07/ 1:53PM/DN06/21!05/9314:41)
Sumber :ANTARA(2 1/05/1993)
_________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 372-375.