IBU TIEN SOEHARTO: DI NEGARA KITA WANITADAPAT PERIAKUAN SAMA

IBU TIEN SOEHARTO: DI NEGARA KITA WANITA DAPAT PERIAKUAN SAMA[1]

Jakarta, Suara Pembaruan

Ibu Tien Soeharto mengatakan, wanita Indonesia harus maju dan di negara kita, wanita sudah mendapat perlakuan sama, misalnya dalam bidang pendidikan, karier dan kesempatan. Hal itu dapat kita capai asal kita memang memenuhi persyaratan yang diminta. Demikian pesan Ibu Tien Soeharto ketika menerima Panitia Pelaksana Kongres Nasional V Wanita Bethel Indonesia (WBD) yang dipimpin Dr Ny. OE Mesach hari Rabu(12/5) siang di kediamannya Jalan Cendana Jakarta.

Ibu Tien mengatakan, untuk mencapai kedudukan yang baik, wanita harus berjuang dan berusaha untuk mencapai kesempatan yang diberikan kepadanya. Agar kesempatan itu diperoleh maka wanita harus selalu memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan pemikiran agar kemajuan yang kita capai dapat diterima oleh semua pihak dengan baik, demikian diungkapkan Ny. Sum Hardono, Seksi Humas Panitia Pelaksana Kongnas V WBI seusai pertemuan kepada Pembaruan. Ibu Tien mengatakan, persamaan hak yang ingin dicapai wanita Indonesia tidak sama dengan persamaan hak yang ingin dicapai wanita Barat. Yang kita capai adalah persamaan hak sesuai dengan harkat, martabat dan kodrat wanita Indonesia.

Ibu Tien mengatakan, pembangunan nasional tidak berarti hanya pembangunan karya-karya besar seperti gedung-gedung bertingkat saja, tapi juga dalam hal kecil misalnya dalam hal pembinaan anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Pembinaan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mempakan hal yang penting sekali sebab bila terjadi kesalahan dalam pembinaan anak, maka dapat terjadi dampak negatif terhadap perkembangan bangsa dan negara. Oleh sebab itu, sejak dini harus, diusahakan pembinaan anak yang baik, di mana masalah itu, merupakan hal yang penting dan jangan diabaikan, kata Ibu Tien Soeharto.

Ibu Tien juga menyinggung beberapa hal yang harus dipenuhi agar menjadi wanita yang dihargai suami dan dapat lestari dan langgeng dalam kehidupan perkawinan. Pertama, kerjakan tugas-tugas rumah tangga dengan baik dengan hati yang tulus dan ikhlas. Kedua, usahakan sedapat mungkin ikut meningkatkan pendapatan keluarga tapi disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing individu. Ketiga, usahakan selalu memperluas wawasan ilmu pengetahuan, misalnya, melalui media massa; dan keempat, tidak melupakan kodrat wanita walau bagaimanapun tinggi kedudukan kita, kata Ibu Tien.

Kepada panitia Kongnas, Ibu Tien berpesan agar dalam kongres nanti harap diperhatikan usul berbagai daerah, karena suatu organisasi menjadi maju bila semua anggota merasa ikut memiliki dan bertanggungjawab atas organisasi tersebut.

Ny. Sum Hardono mengatakan sebelumnya, hari Sabtu (8/5), panitia Kongnas V WBI diterima Menteri Negara Umsan Peranan Wanita (Meneg UPW) Ny. Mien Sugandhi. Meneg UPW menyarankan agar program yang akan disusun dalam kongres nanti dapat disesuaikan dengan Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. Diharapkan agar dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, selalu diingat agar kita tidak membedakan antara agama yang satu dengan yang lain. Sebab, hal itu dapat mendorong timbulnya SARA dan lagi bertentangan dengan Pancasila.

Ibu Sum Hardono mengatakan, Kongnas V WBI akan diselenggarakan tanggal 22 sampai 26 Juni 1993 di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor Jawa Barat, yang akan dibuka oleh Meneg UPW-Ny. Mien Sugandhi. Diharapkan hadir sekitar 900 orang utusan dari Koordinator Daerah WBI di seluruh Indonesia. (H-4)

Sumber: SUARA PEMBARUAN (14/05/1993)

____________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 918-920.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.