1982-11-20 Lantik Tujuh Duta Besar, Presiden Soeharto Tekankan Untuk Aktif Dorong Ekspor Non Migas dan Pariwisata

Lantik Tujuh Duta Besar, Presiden Soeharto Tekankan Untuk Aktif Dorong Ekspor Non Migas dan Pariwisata

SABTU, 20 NOVEMBER 1982 Jam 10.00 pagi ini, bertempat di Istana Negara, Presiden melantik tujuh orang duta besar baru Indonesia. Para duta besar tersebut adalah Mas Soerjadi Kromodihardjo untuk Finlandia, Abdurrachman Gunadirdja untuk Irak, Gusti Rusli Noor untuk Belgia dan Luxembourgh merangkap MEE, Zahar A1ifin untuk Cekoslowakia, Akosah untuk Bulgaria, Leon Haroen Iskandar Soemantri untuk Spanyol, dan Mayjen. (Purn.) Barkah Tirtadidjaja untuk Mesir.
Dalam amanatnya, Presiden meminta kepada para Duta Besar yang baru dilantik itu agar secara aktif ikut menangani masalah peningkatan ekspor barang diluar minyak dan gas bumi. Hal ini bukan saja kita memerlukan devisa yang besar untuk makin menggerakkan pembangunan, tetapi terlebih-lebih karena kelangsungan ekspor hasil pertanian dan industri akan memberikan lapangan kerja dan menghidupi jutaan kaum tani dan buruh pekerja di lapangan pertanian, perkebunan, pertambangan dan industri. Selanjutnya, kepada mereka juga diminta untuk menggalakkan arus wisatawan, karena Indonesia kaya akan obyek-obyek wisata yang menarik. (AFR)

***

____________________________

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 611-612. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.