Waperdam a.i. Letdjen Soeharto: TUGAS AD MEMPERTAHANKAN KEADILAN & KEBENARAN

Waperdam a.i. Letdjen Soeharto: TUGAS AD MEMPERTAHANKAN KEADILAN & KEBENARAN [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Semendjak gugurnja IRKEH jang lama, Pahlawan Revolusi Maj. Djend. Anumerta Soetojo Siswo, kekosongan itu telah terisi kembali. Dengan demikian pula akan dapat saja salurkan harapan pimpinan Angkatan bahwa Inspektur Kehakiman sebagai bagian jang tidak mungkin dilepaskan dari Angkatan Darat, akan mampu untuk meningkatkan dharma baktinja kepada Rakjat dan Revolusi. Demikian amanat tertulis Men/Pangad jang dibatjakan oleh Deputy M. Maj. Djend. Panggabean, pada upatjara pelantikan Inspektur Kehakiman hari Senin diruang Perpustakaan. Djalan Abdurachman Saleh No. 1 Djakarta.

Dalam amanatnja, Letdjen Soeharto menjatakan, bahwa diantara sekian banjak dan beraneka ragam tugas jang dipertjajakan kepada Angkatan Darat adalah antara lain untuk serta mempertahankan kebenaran dan menegakkan keadilan.

Kebenaran dan keadilan pada waktu belum lama berselang ini digojahkan dan ditjoba untuk ditiadakan nilai2nja oleh segerombolan manusia jg. menjangsikan keampuhan dan kekeramatan Pantjasila. Angkatan Darat didalam melaksanakan tugas pengedjaran, penemuan, pembelaan dan penegakan serta keadilan ini, tidaklah ketjil peranan jang dilakukan dan saham jang dimiliki oleh Inspektorat Kehakiman Angkatan Darat.

Saja tahu bahwa banjak jang sudah disumbangkan oleh warga CHK dibidang penugasan ini banjak pula usaha2nja disegi pemupukan rasa kebenaran dan keadilan untuk menjuburkan djiwa manusia2 TNI, pradjurit Pantjasila.

Memang demikianlah sikap jg. harus dimiliki oleh setiap orang warga Angkatan Darat. Karena kalau kita mau djudjur kepada diri kita sendiri akan djelas dapat ditemukan djawaban terhadap pertanjaan: Apakah djasamu bagi Nusa dan Bangsa?” Selama djiwa masih belum terpisahkan dari raga, selama itu pula kita belum berhak untuk meminta dan memperoleh penilaian terhadap djasa2 kita, apalagi membanggakannja.

Kesepian dalam “pamrih” dan keramaian dalam “gawe” hendaknja tetap dipertahankan sebagai djiwa dan sifat chas AD, dipelihara sebagai kepribadian jang senantiasa terletak hidup pada tubuh kita. Hendaklah selalu disatukan kata dengan tindak, dibulatkan satunja kata karsa dengan tubuh kita. Hendaklah selalu disatukan kata dengan tindak, dibulatkan satunja kata karsa dengan karya, karsa kata jang menjatakan bahwa Angkatan Darat adalah anak kandung revolusi, anak jang dilahirkan dari rakjat, dibesarkan olehnja dari mereka akan pengorbanan raga djiwa di dalam pengabdian kepadanja. Demikian Letdjen Soeharto.

Perintah Harian Inspektur Kehakiman AD

Dalam hubungan ini Inspektur Kehakiman Angkatan Darat jang ditanda tangani oleh Kol. CKH Kabul Arifin telah mengeluarkan perintah harian jang ditudjukan kepada warga Korps Inspektorat Kehakiman Angkatan Darat. Perintah harian tsb. berbunji:

  1. Lebih menjadari akan beban maha berat dan sangat sulit tapi amat sutji jang dipikul diatas pundak Angkatan Darat pada umumja, tugas pembelaan kebenaran dan menegakkan keadilan jang dipertanggung djawabkan setjara utama kepada kita.
  2. Benar2 menjatukan kata jang diutjapkan dengan laku jg. dilangkahkan, membulatkan tekad untuk melandjutkan tekad untuk selesaikan tugas dan meningkatkan amal ichlas kita demi tertjapainja tjita kesempurnaan dalam pengabdian diri kepada nusa, bangsa dan revolusi dan
  3. Mendjadikan Pantjasila sumber djiwa kita berkarsa, Sapta Marga dan Sumpah Pradjurit inti daja kita berkarya. Demikian perintah harian Inspektorat Kehakiman Angkatan Darat. (DTS)

 

Sumber: BERITA YUDHA(19/07/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 348-350.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.