PRESIDEN : MEMANG BISA TERJADI CALON PRESIDEN LEBIH DARI SATU

PRESIDEN : MEMANG BISA TERJADI CALON PRESIDEN LEBIH DARI SATU

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto hari Rabu membenarkan pendapat Menko Polkam Sudomo yang mengingatkan kemungkinan ada lebih dari satu calon presiden dalam Sidang Umum tahun 1993.

“Kamu benar dan kemungkinan itu memang bisa terjadi”, katanya kepada Menko Polkam, yangdikutip lagi oleh Sudomo ketika memberikan keterangan kepada wartawan selesai melapor kepada Kepala Negara di Istana Merdeka, Jakarta.

Menurut Sudomo, Presiden Soeharto membenarkan pendapatnya itu sambil tertawa. “Jadi ini bukan saya yang bilang, kalau tidak percaya silahkan cek sendiri”, ujar Sudomo juga sambil tertawa.

Menko Polkam sendiri mengemukakan pendapatnya itu pertama kali 6 April 1989 seusai melakukan pembicaraan dengan Tim Penasehat Presiden tentang Pelaksanaan P4 di Jakarta.

Pendapat yang sempat mengundang komentar berbagai kalangan itu juga mengingatkan perlunya di pikirkan sejak sekarang kemungkinan adanya lebih dari satu calon presiden pada sidang Umum MPR 1993.

Kepada wartawan di Istana Merdeka, Menko Polkam kembali menegaskan pendapatnya tersebut, yang disebutnya didasarkan pada ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.

“Prosesnya, calon diajukan oleh fraksi kemudian fraksi harus bermusyawarah. Kalaupun masing-masing freaksi punya calon, bukankah bisa timbul tiga calon bahkan mungkin bisa lima calon”, katanya sambil tertawa.

Menurut Menko Polkam, jika kelima fraksi di MPR mengajukan calon yang berbeda maka keputusan yang diambil melalui konsensus”, tegasnya.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa kalau pada Sidang Umum MPR mendatangkan ada calon presiden lebih dari satu maka segala sesuatunya akan berjalan lancar. “Saya jamin tidak akan terjadi apa-apa. Tidak akan terjadi goncangan karena justru inilah yang menjadi tumpuan dan titik tolak Orde Baru dalam mekanisme pergantian kepemimpinan nasional”, tandasnya.

Ia menambahkan bahwa kegoncangan tidak akan terjadi karena rakyat Indonesia telah memiliki dasar politik yang kuat. (SA)

 

Sumber : ANTARA (12/04/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 142-143

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.