PEMERINTAH SEMENTARA AFGHANISTAN MENUNGGU PENGAKUAN RESMI RI

PEMERINTAH SEMENTARA AFGHANISTAN MENUNGGU PENGAKUAN RESMI RI

 

Jakarta, Antara

Pemerintah sementara Afghanistan masih tetap menunggu pengakuan resmi Pemerintah Indonesia karena dukungan Indonesia merupakan dorongan moral bagi rakyat Afghanistan untuk menyelesaikan masalah negara itu, kata Gulbuddin Hekmatyar.

Dalam jumpa pers di Jakarta Kamis malam, menteri luar negeri pemerintahan sementara Afghanistan itu menekankan bahwa pengakuan dari negara lain cukup penting bagi kaum Mujahiddin pejuang muslim Afghanistan yang menentang pemerintah marxis Kabul dukungan Uni Soviet agar masalah Afghanistan dapat segera diselesaikan secara damai.

Menurut Hekmatyar, dalam pembicaraan dengan pemimpin Indonesia ia telah mendapat jaminan bahwa Indonesia tetap mendukung perjuangan Mujahiddin walaupun secara resmi belum mengakui pemerintah sementara Afghanistan.

Ia mengungkapkan, misi yang dipimpinnya telah di terima Presiden Soeharto Kamis petang di rumah kediaman Jalan Cendanan Jakarta selama kurang – lebih 30 menit.

Dalam pertemuan itu katanya, Presiden telah menyatakan dukungan tetap Indonesia terhadap kaum Mujahiddin dalam perjuangan menyelesaikan masalah Afghanistan. “Kami sangat berharap suatu waktu pemerintah Indonesia akan mengakui pemerintah kami”, ujar Hekmatyar kepada wartawan.

Ia menambahkan, pemerintah sementara Afghanistan (Afghan Interim Government) dewasa ini memiliki presiden, Perdana Menteri dan wilayah. Dalam waktu dekat mereka akan memiliki ibukota pemerintah sementara, yaitu Asadabad, yang terletak di propinsi Kunar.

Selama di Jakarta, Hekmatyar juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Ketua Umum Golkar Wahono. Ia tiba di Jakarta Rabu petang untuk kunjungan dua hari yang bertujuan mencari dukungan lebih luas bagi pemerintahannya.

Menurut Rencana Hekmatyar beserta rombongan Jum’at pagi akan melanjutkan perjalanan diplomatiknya keBrunei Darussalam, Australia, Jepang dan Republik Rakyat Cina untuk tujuan serupa.

Ia sebelumnya telah mengunjungi Bangladesh, Malaysia dan Singapura. Dewasa ini baru empat negara di dunia yang telah mengakui secara resmi pemerintahan sementara Afghanistan yang dibentuk 23 Februari 1989 lalu, yaitu Saudi Arabia, Sudan, Bahrain dan Malaysia.

Menurut Ketua Komite Solidaritas Rakyat Afghanistan-Indonesia (KSRIA), Lukman Harun, diterimanya utusan pejuang Muhajahidin itu oleh Presiden Soeharto merupakan suatu peristiwa yang cukup penting.

 

Sumber : ANTARA (13/04/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 143-144

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.