NY. TIEN SOEHARTO: TAMAN MEMBUAT PENDUDUK LEBIH SEJAHTERA

NY. TIEN SOEHARTO: TAMAN MEMBUAT PENDUDUK LEBIH SEJAHTERA[1]

Jakarta, Kompas

Gerakan pelestarian lingkungan hidup perlu lebih banyak dicurahkan kepada daerah hunian dan daerah industri, karena pencemaran dan kerusakan Lingkungan lebih mungkin terjadi di daerah berpenduduk padat. Justru di kawasan-kawasan seperti itu banyak diperlukan air bersih serta udara segar.

Ny. Tien Soeharto mengemukakan hal itu dalam upacara penyerahan piala juara umum Iomba taman tingkat nasional ke-2 tahun 1991 di Istana Negara, Jakarta, hari Sabtu kemarin (11/2).

Menurut Ny. Tien Soeharto, salah satu cara tepat untuk melestarikan lingkungan hidup di daerah-daerah berpenduduk padat adalah memasyarakatkan taman. “Kota­ kota yang mempunyai taman-taman yang luas dan indah juga akan membuat penduduknya lebih sejahtera, “kata Ny. Tien Soeharto.

Dikatakan kegemaran masyarakat memelihara taman akan menciptakan panorama indah dan kemudian membangkitkan kecintaan terhadap Tanah Air. Selanjutnya Ny. Tien Soeharto mengkaitkan keindahan panorama dan udara bersih dengan, kemajuan bidang pariwisata yang bisa membuat kemajuan ekonomi di negeri ini.

Ny. Tien menunjukkan adanya manusia yang seringkali menguras sumber daya alam dengan sewenang-wenang untuk mencapai keuntungan ekonomi tanpa memikirkan akibat-akibatnya. Pada bagian lain Ny. Tien mengatakan, “Kita harus menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat oleh bangsa-bangsa lain.”

Selain itu diperlihatkan pula bahwa masyarakat Indonesia kini telah mulai punya perhatian besar terhadap usaha pelestarian lingkungan hidup. “Tidak Sedikit diantara kita yang tanpa pamrih bekerja keras untuk memperbaiki lingkungannya. Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan terus tumbuh dan makin berkembang, meskipun masih banyak pula di antara kita yang belum menyadari betapa pentingnya upaya pelestarian lingkungan bagi kehidupan bangsa kita, ” demikian Ny. Tien Soeharto.

Sementara itu Ketua Umum Panitia Penyelenggara Lomba Tamah Tingkat Nasional II 1991, J. Blasius Bapa melaporkan, lomba kedua ini di ikuti 23 propinsi. Lomba pertama yang di adakan 1989 diikuti 14 propinsi. Dikatakan, seharusnya perlombaan ini diadakan tiga tahun sekali sehingga yang kedua diadakan tahun 1992. Tapi karena tahun 1992 bangsa Indonesia akan sibuk dengan pernilihan umum dan kemudian di lanjutkan dengan Sidang Umum MPR, maka perlombaan kedua dipercepat, yakni tahun 1991. Juara umum dipegang oleh Propinsi Bali, sebelumnya oleh Jawa Timur. Kejuaraan ini dibagi menjadi delapan kategori, yakni taman rumah mungil, rumah madya, rumah juga, kantor, rumah sakit serta taman hotel tipe Melati I, II dan III (nonbintang). (osd)

Sumnber: KOMPAS (12/01/1992)

________________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 779-780.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.