Lantik Lima Dubes, Presiden Soeharto: Kita Harus Ikut Atasi Ketimpangan Dunia[1]
RABU, 31 AGUSTUS 1983 Jam 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto melantik lima orang Duta Besar baru Indonesia dalam suatu upacara di Istana Negara. Mereka yang dilantik tersebut adalah Duta Besar Drs Martono Kadri untuk Kuwait, Duta Besar Bambang S Kusumonegoro untuk Laos, Duta Besar Dr Hasjim Djalal untuk Kanada, Duta Besar Letjen. (Purn.) Wiyogo Atmodarminto untuk Jepang, dan Duta Besar Ilen Surianegara untuk Aljazair dan Guinea.
Membekali para duta besar baru mengenai tugas mereka, dalam amanatnya Kepala Negara mengatakan bahwa pokok usaha kita, di satu pihak, adalah mengurangi sejauh mungkin dampak negatif yang akan menghambat jalannya pembangunan nasional kita. Sedangkan di lain pihak, kita berusaha untuk mendorong segala unsur positif yang dapat memperlancar pembangunan nasional kita itu. Dalam kerangka yang lebih luas, kita harus berusaha untuk mengatasi akibat-akibat buruk dari berbagai krisis dunia, dan bersamaan dengan itu ikut mencari jalan pemecahan yang lebih mendasar terhadap beraneka ragam ketimpangan dunia yang menjadi sumber pokok krisis-krisis dunia. (AFR)
___________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 51. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003