SALUT KPD ABRI/TNI-AD RAKJAT SULAWESI SELATAN KUTUK TERROR KONTRA REVOLUSI ”G-30-S”[1]
Djakarta, Berita Yudha
Gubernur Kepala Daerah Sulawesi Selatan Brig. Djen. H. Andi Rifai atas nama Pemerintah Daerah dan rakjat di Sulawesi Selatan menjatakan penghargaan setinggi2nja kepada ABRI/TNI Angkatan Darat jang telah berhasil menangkap hidup2 gembong2 gerombolan kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” seperti ex. Kol. Latief dan ex Letkol Untung.
Sementara itu menurut siaran Nusantara I jang dipantjarkan melalui RRI Makassar dinjatakan selandjutnja bhw DPRDGR Dati I Sulawesi Selatan dalam sidangnja tgl 11 Oktober 1965 telah mengeluarkan pernjataan mengutuk sekeras2nja perbuatan biadab kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan mendesak kepada Pemerintah untuk segera mengambil langkah2 jg tegas untuk membasminja.
Demikian pula PSII wilajah Sulawesi Selatan dalam pernjataannja mengutuk tindakan biadab kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan mendesak kepada ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno untuk menghukum seberat2nja para pelaku dan dalang petualangan kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.
Operasi Setia
Selandjutnja siaran Nusantara I mengabarkan bahwa Panglima Komdak XVIII Sulselra Komisaris Besar Polisi Imam Sutojo pada tgl. 13 Oktober 1965 dalam suatu upatjara di kota Makassar telah membentuk dan melantik Operasi Setia untuk pemeliharaan ketenangan dan ketentraman umum.
Dalam kata sambutannja pada penjerahan satu bataljon angkatan kepolisian Tugas I untuk Operasi Setia itu antara lain dikemukakan oleh Pangdak XVIII Komisaris Besar Polisi Imam Sutojo bahwa kemarahan rakjat jg meluap2 akibat perbuatan kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “gerakan 30 September” dapat dimaklumi. Oleh karena itu perlu diadakan operasi setia untuk mengadakan gerakan2 penertiban terhadap segala matjam kegiatan jang akan mengganggu ketenangan dan ketentraman umum. Dan sekaligus pembentukan Operasi Setia itu adalah merupakan djawaban terhadap Amanat Presiden Sukarno. (DTS)
Sumber: Berita Yudha (15/10/1965)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 105-106.