TINDAK ANGGOTA ABRI JANG LUKAI HATI RAKJAT [1]
Medan, Antara
Pangandahan Sumatera Majdjen AJ Mokoginta setjara diam2 telah mengeluarkan perintah untuk menindak setiap angguta ABRI jang termasuk slagorde dipulau ini, apabila kenjataan bertingkah laku jang melukai hati rakjat.
Perintah tsb. telah disampaikan kepada seluruh panglima2 daerah beberapa waktu jl. untuk mentjegah kemungkinan terdjadinja hal jang tak menjenangkan hati rakjat.
Ia mengumumkan hal ini alam hubungan mempertegas fungsi ABRI sebagai pengawal rakjat jang djustru mulanjapun datangnja dari rakjat. Angguta ABRI jang baik menurut Mokoginta adalah jg tidak suka melukai hati dan melanggar kepentingan rakjat.
Dalam langkah madju menudju masa depan Djenderal Mokoginta mengingatkan supaja semua kita kembali kepada masalah pokok jakni, kemakmuran rakjat jang harus didjadikan perhatian utama untuk ini, nasib petani sebagai unsur pokok daripada kemakmuran harus mendapat perhatian.
Majdjen Mokoginta menegaskan hal itu ketika menerima 150 ton padi sumbangan PETANI front Marhaenis Sumut sebagai sumbangan untuk ABRI dalam menumpas Gestapu/PKI. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (20/04/1966)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 265.