Menerima PM Korsel, Presiden Soeharto Menyatakan Dukungan Penyatuan Korea [1]
SENIN, 12 NOVEMBER 1990 Dalam pertemuan dengan PM Kang Young Hoon dari Korea Selatan sore ini antara lain telah dibahas masalah prospek penyatuan Korea. Kepada pemimpin Korea itu Presiden Soeharto mengatakan bahwa Indonesia selalu mendukung usaha-usaha negara atau bangsa yang terpecah untuk bersatu kembali dengan cara-cara damai.
Dikatakan oleh Presiden bahwa penyatuan ini dapat memberikan sumbangan bagi stabilitas di kawasan Asia. Pada kesempatan itu Kepala Negara menawarkan kemungkinan pihak Korea untuk mendapatkan satu train LNG lagi untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Sementara itu pembicaraan dengan Perdana Menteri Tunisia, Hamid Karoui, juga menyentuh aspek-aspek hubungan bilateral dan regional. Menyangkut masalah bilateral, kedua pemimpin membahas soal kerjasama dalam pembangunan pabrik petrokimia. Masalah regional yang mereka bahas terpusat pada perang Teluk. Keduanya menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam atas perkembangan di Timur Tengah itu. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 359-360. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003