Jakarta, 23 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H.M. Soeharto
di Jakarta
YAKIN BAPAK ORANG BAIK [1]
Pak Harto yang saya kagumi,
Bagaimana keadaan Bapak? Saya doakan semoga Pak Harto dalam lindungan Allah swt. Saya ingin menyampaikan rasa simpati kepada Bapak. Saya sebagai orang kecil ikut prihatin atas cobaan yang sedang dialami Bapak saat ini. Media massa banyak yang menghujat, membeberkan serta melebih-lebihkan masalah pribadi Pak Harto sekeluarga. Juga banyak orang yang tega mengkhianati Bapak.
Terus terang bathin saya menangis dan sakit hati mendengarnya. Karena saya merasa Bapak seperti orangtua saya sendiri. Saya yakin bahwa Pak Harto bukanlah seperti yang dikatakan kebanyakan orang. Saya percaya dan yakin Pak Harto adalah orang baik. Di mata saya, Pak Harto adalah seorang figur pemimpin yang tangguh, bijaksana dan pantas menjadi negarawan (pemimpin negara). Menurut saya, Bapak Soeharto bisa menjadi Presiden RI selama 32 tahun lamanya, itu semua berkat rahmat dan ridho Allah Yang Maha Kuasa.
Pak Harto yang saya cintai,
Saya tersentuh kalau melihat Bapak berdialog dengan petani-petani kecil. Bapak sering memperhatikan petani dan peternak-peternak miskin. Saya sangat menghargai prestasi kerja Bapak sebagai presiden RI selama 32 tahun. Saya juga sangat menghormati jasa-jasa Bapak dan Bapak memang pantas mendapat julukan Bapak pembangunan.
Mudah-mudahan Bapak dan keluarga kuat dan tabah menjalani cobaan ini. Dan semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi dan selalu beserta Pak Harto dan keluarga. (DTS)
Hormat kami,
Poppy D. Soegondho
Jakarta
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 166. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.