Gempol, 26 Mei 1998
Kepada
Yth. Bapak H.M. Soeharto
di Jl. Cendana No.8
Jakarta Pusat
TAK INGIN PERTUMPAHAN DARAH [1]
Saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak atas peran serta yang sangat besar bagi Pembangunan Indonesia selama 30 tahun.
Saya juga menyampaikan rasa simpati atas pengunduran diri Bapak sebagai presiden RI. Saya percaya, Bapak melakukan hal tersebut karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah. Bapak dengan kebesaran hati rela memberikan tongkat estafet kepada presiden yang baru, demi kepentingan rakyat banyak.
Terima kasih Bapak Soeharto, semoga Bapak tabah dalam menghadapi masa-masa sekarang ini. (DTS)
Hormat saya,
Sammy Desikayani
Jawa Timur
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 193. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.