Purwokerto, 26 J uni 1998
Kepada
Bapak H. M. Soeharto
Jl. Cendana No. 8 di Jakarta
PENGABDIAN DIRI [1]
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini kami bernama:
Nama : A. Goenardhi
Alamat : Purwokerto
Bersama surat ini kami sampaikan mohon maaf yang sebesar - besarnya Kepada Bapak H.M. Soeharto terlebih dahulu, dengan kekurangajaran kami untuk berkirim surat kepada Bapak.
Tujuan surat kami untuk menyampaikan keprihatinan yang sedalam – dalamnya dalam era reformasi yang menimpa khususnya Bapak beserta keluarga, yang akibatnya semua rakyat Indonesia ikut menderita.
Kami mohonkan kepada Allah, semoga Bapak H.M. Soeharto beserta keluarganya diberikan kekuatan petunjuk serta jalan oleh-Nya untuk menyelesaikan dan memerangi keangkaramurkaan.
Maka dengan perantaraan surat ini, kami sampaikan kepada Bapak H.M. Soeharto kebulatan tekad kami untuk membantu dan mengabdi sesuai dengan kemampuan yang ada dengan ikhlas lillahi ta’ala kami serahkan jiwa dan raga.
Untuk bahan pertimbangan kami lampirkan photo copy KTP, kami menunggu perintah Bapak lebih lanjut.
Demikian surat kami sekali lagi mohon maaf, atas kepercayaannya serta perhatian Bapak kami haturkan terima kasih. (DTS)
Hormat kami,
A. Goenardhi
Purwokerto,
Jawa Tengah
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 275. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.