Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Rumah
Jl. Cendana Jakarta
KALAU SAJA BAPAK TETANGGA SAYA [1]
Membaca berita tentang Bapak di Harian Republika pada hari Minggu, saya sangat senang bahwa Bapak dalam keadaan sehat serta tetap memantau keadaan melalui media cetak dan elektronika.
Kalaulah Bapak tetangga saya, dan bukan Bapak Presiden, mungkin saya tiap hari datang ke rumah Bapak untuk menengok dan bercengkerama dengan Bapak.
Saya sangat bersyukur bahwasanya Bapak selama ini dalam keadaan sehat wal’ afiat. Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan dan keberkahan serta keselamatan lahir dan batin.
Semoga Bapak dan keluarga tetap diberi ketenangan dan ketabahan. Saya yakin, Bapak Insya Allah akan dapat mengatasi semua ini dengan tetap bermunajat kepada Allah Subhanahu wata’ala
Semoga Allah selalu beserta Bapak dan keluarga. Amin. (DTS)
Wassalam
Hendra Anwas, P.
Jakarta Timur
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 413. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.