Allah Maha Melihat

Jakarta, 8 Juli 1998

Kepada Yang Terhormat

Bapak H. M. Soeharto

Jl. Cendana No. 8

Jakarta Pusat

ALLAH MAHA MELIHAT [1]

 

Kami sekeluarga berbahagia dan bersyukur kepada Allah Swt bahwa anak laki-laki kami telah lahir tepat pada tanggal 8 Juni 1998 jam 12.12. Namanya “RAKA ARSI PRYKASA”. Kelahirannya bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Bapak Soeharto yang ke-77.

Kami sekeluarga mengucapkan Selamat Ulang Tahun, semoga Bapak Soeharto beserta keluarga sehat-sehat wal’afiat dan tetap dalam lindungan Allah Swt. Selama kurang lebih 30 tahun Bapak telah memimpin bangsa kita, kami merasakan sekali adanya kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. Bapak Soeharto sudah berbuat banyak dan kami yakin Allah Swt tidak menutup mata melihat kenyataan yang sudah Bapak dharma bhaktikan pada bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.

Kami sangat beruntung dilahirkan sebagai anak bangsa yang mempunyai Pemimpin Arif dan Bijaksana. Bangsa ini semestinya sadar bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Soeharto, Bangsa Indonesia bisa berperan di dunia Internasional. Dapat berdiri sama tinggi/sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam menghadapi perkembangan jaman. Kami yakin sampai saat ini masih banyak anak-anak bangsa yang mengagumi/menghargai peran dan jerih payah serta pengabdian Bapak yang tulus dan ikhlas. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Ir. Redy Pryambada, MBA, MRE, IAI

Jakarta Selatan

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 559. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.