Jakarta, Nopember 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jakarta
BACALAH YASSIN [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan hormat, terlebih dahulu saya meminta maaf atas kelancangan membuat surat ini. Sehubungan dengan banyaknya masalah yang saya dengar dan baca di koran mengenai masa lalu pemerintahan Bapak.
Kita manusia biasa dan hamba Allah yang tak luput dari kekhilafan dan kesalahan, perlu kiranya saling mengingatkan. Kalau boleh saya kasih saran. Sebaikuya Bapak lebih sabar dan mendekatkan diri kepada Allah, kalau bisa membaca (mengaji) Yasin setiap malam. Mudah-mudahan Allah akan menunjukkan titik terang dan jalan yang terbaik pada hambaNya.
Dunia adalah dunia, akhirat adalah akhirat. Yang kita bawa hanyalah amal ibadah, dunia hanya sementara. Kalau Bapak punya uang, perbanyaklah membangun Mesjid.
Amin ….. (DTS)
Rivai G. Hasibuan
Jakarta Selatan
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 564. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.