Medan, 19 Juni 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Kediaman
ORANGTUA YANG SUKSES [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, ananda: Subhan Zein SGN, umur 24 tahun, Kewarganegaraan Indonesia, agama Islam, tempat tinggal (kost) Medan, pekerjaan Mahasiswa Fakultas Hukum Semester VIII, menyusun Skripsi kebetulan mendapat beasiswa SUPERSEMAR tapi uangnya belum cair, sambil magang di Kantor Pengacara A. Hakim Siagian SH, M. Hum dan Rekan.
Salam takzim Ananda, semoga Bapak dalam keadaan sehat wal’afiat. Sebelumnya Ananda mohon maaf kepada Bapak! Bukan maksud Ananda menasehati Bapak, tapi hanya berharap supaya Bapak merasa terhibur dan berpikir positif bahwa orang yang paling jahatpun atau orang yang paling baik, yang suka atau dan yang benci jumlahnya fifty-fifty.
Adapun kedatangan surat ini Ananda ingin menyampaikan supaya Bapak tabah dan tawakal menghadapi masalah kehidupan ini. Yang mengalir bagai air, hanya satu pilihan yang terbaik yaitu mendekatkan diri kepada Allah Swt dan senantiasa berpegang teguh kepada Al Quran dan Hadits.
Bapak merupakan orangtua yang sukses mengantarkan anak-anaknya menjadi manusia yang berguna bagi manusia lainnya. Untuk itu hanya satu lagi yang paling penting bagi Bapak dekatkan diri kepadaNya.
Ananda menyayangi Bapak karena itu, melayangkan surat ini dan mohon maaf jika menyinggung perasaan Bapak.
Demikianlah surat ini Ananda perbuat lain kali disambung. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat Ananda,
Subhan Zein SGN.
Medan
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 591-592. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.