Jakarta, 23 Juli 1998
Kepada
Bapak H. Moh. Soeharto Mantan Presiden RI
di Jakarta
TERIMA KASIH, GAJI NAIK [1]
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Selamat atas pemberian rumah tinggal dari pemerintah kepada Bapak, atas jasa Bapak mengabdi kepada negara selama 32 tahun menjadi Kepala Negara.
Selanjutnya kami beritahukan, rapel kenaikan gaji pensiunan sebesar 15% dari gaji pokok telah kami terima tanggal 4 Juli 1998 di kantor Pas cabang stasiun Tg. Priok Jakarta Utara. Kami haturkan banyak terima kasih, sebab Bapak yang mengusulkan kenaikan gaji pegawai negeri, ABRI, dan sipil.
Alhamdulillah sampai dengan seusia 60 tahun kami dalam keadaan sehat wal’afiat, ada dalam lindungan Allah ta’ala. Semoga Bapak selalu ada dalam lindungan Allah ta’ala, amin ya robbal ‘ala-min. (DTS)
Wassalam,
Sugiri Jakarta Utara
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 612. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.