Barang, 25 September 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
di Jakarta
BAPAK LUAR BIASA [1]
Dengan hormat,
Semoga Allah Swt selalu beserta dengan Bapak, dalam suka mau pun duka, dalam sakit maupun sehat. Amin.
Saya bersyukur, waktu sore ini melalui media elektronik, saya menonton Bapak datang ke kejaksaan Agung.
Semoga seluruh dunia melihat Anda, di mana Anda tampak begitu arif, tulus, dan kebapakan.
Di mata saya, Anda tetap prajurit sejati. Saya amat bangga dan akan selalu merasa amat bangga. Surat saya kepada Anda adalah surat yang ketiga selama hidup saya, tetapi surat saya kali ini adalah surat yang paling berarti bagi saya karena saya tulis dengan perasaan syukur yang dalam, terhadap sikap Anda yang luar biasa.
Bapak yang sangat saya hormati, semoga Anda akan tetap sesosok figur yang tegar dan kokoh tetapi begitu arif, begitu bijaksana sampai akhrinya Tuhan menghentikan badai yang menguji Anda.
Semoga surat saya yang tak berharga ini sampai ke tangan Anda, dan terbaca Bapak, walaupun saya tak berani mengharapkan balasan.
Mohon maaf atas kata-kata yang membuat Anda tak berkenan. (DTS)
Sembah sungkem dari
Sri Wardani Djuti Wahyuningsih
Jawa Tengah
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 619. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.