MALIK DITJORET DARI PENTJALONAN SEKDJEN PBB KARENA GOLKAR KINI MEMERLUKANNJA?

MALIK DITJORET DARI PENTJALONAN SEKDJEN PBB KARENA GOLKAR KINI MEMERLUKANNJA?[1]

 

PBB New York, Indonesia Raja

Menteri Luarnegeri Adam Malik sampai beberapa waktu jl. masih disebut2 sebagai kemungkinan tjalon Sekretaris Djenderal PBB dalam pemilihan mendjelang achir2 tahun ini. Tapi ia kini mungkin sekali diperlukan Sekretariat Bersama Golongan Karja sesudah selama ia kampanje pemilihan umum menundjukkan bakatnja dalam kampanje politik untuk memenangkan Golkar. Demikian ditulis dari Markas Besar PBB di New York oleh wartawan Tarzie a chie, pemimpin redaksi kantor berita baru “Asian News Service” jang berpusat di Hongkong.

Berita memburuknja kesehatan U Thant sekali lagi telah menimbulkan dugaan2 siapa kira2 jang akan menggantikannja sebagai Sekdjen PBB. Masa djabatan U Thant akan berachir mendjelang achir tahun ini. Sedangkan pengangkatan baru biasanja akan dilangsungkan bulan Oktober atau Nopember, ketika Madjelis Umum PBB mengadakan sidang lengkap.

Dalam peraturan PBB tidak terdapat ketentuan resmi mengenai adanja Sekdjen ad-interim. Boleh djadi, djabatan U Thant akan dipegang setjara berkerdjasama oleh Kepala Staffnja, C.s. Narasihman dan wakil2 Sekdjen jang memangku djabatan masing2 sekarang ini.

Dr. Ralph Bunche sendiri, wakil Sekdjen jang paling terkenal, dalam keadaan sakit pula, sehingga dia tidak dapat memegang djabatan rangkap.

Serentetan Tjalon-tjalon

Orang2 jang sering disebut2 sebagai pengganti U Thant dengan pengangkatan tetap antara lain Shirley Amarasinghe, Duta besar Srilangka di PBB, Pangeran Sadruddin Agha Khan Komisioner Tinggi PBB untuk urusan pengungsi, Duta besar Finlandia Max Jacobsen dan bekas Duta besar Ethiopia, Lij Endelkachew Makonnen.

Nama2 lain jang turut disebut2 adalah Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia dan bekas Menteri Luar Negeri Australia, Kurt Waldheim.

Ace Dan AS & Sjarat Mutlak

Tak seorang djuga diantara tjalon2 tersebut bisa berhasil memperoleh pengangkatan kalau bukan dengan persetudjuan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Hal ini terutama sekali akan ditentukan oleh situasi Timur Tengah pada waktu Dewan Keamanan melakukan sidang untuk menentukan tjalon pengganti Sekdjen PBB.

Jang mereka harap2kan adalah seorang tjalon dari negara ketjil jang tidak terlalu banjak terlibat dalam konflik negara2 besar. Seorang tjalon jang tidak akan menuangkan minjak keatas pertentangan internasional, melainkan seorang jang akan berusaha setjepatnja memanggil “pemadam kebakaran” kalau sengketa panas terdjadi.

Fungsi utama djabatan tersebut “mengusahakan redanja suasana”.

Negara2 ketjil dibagian utara Eropa telah dua kali mengirimkan perwakilannja untuk memegang djabatan tersebut – Trygve Lie dan Dag Hammars kjold.

Asia telah mengirimkan perutusannja U Thant, jang pada masa djabatan pertama dahulu berhasil memenangkan djulukan “satu2nja pedjabat didunia jang tidak ada penggantinja”.

Setjara logisnja, nampaknja Afrika atau Amerika Latinlah jang mendapat angin.

Tetapi urusan internasional tidak selamanja mendjalankan garis logis jang lurus.

Adam Malik Diperlukan Golkar

Adam Malik, telah berhasil membina hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Uni Sovjet, kendati Indonesia telah memutuskan untuk melarang komunisme.

Tiga bulan jang lalu, para djenderal di Indonesia ingin sekali supaja Adam Malik bisa digantikan oleh BURHANUDDIN MOHAMMAD DIAH, bekas Menteri Penerangan dan pernah pula memegang djabatan sebagai Duta besar di Inggris.

Para djenderal tersebut tidak menjenangi usaha2 Adam Malik untuk mengaktifkan kembali hubungan diplomatik Indonesia dengan RRT.

Tetapi Adam Malik mempunjai banjak keserbagunaan. Ternjata ia adalah seorang petugas kampanje politik jang menarik bagi sekutu Golkar jang ditulang-punggungi oleh Angkatan Bersendjata Indonesia dan mengharapkan Adam Malik berhasil memenangkan djumlah suara jang besar guna memenangkan Golkar pada pemilihan umum jang dilaksanakan bulan ini. Dan ia tidak turut ditjalonkan lagi karena telah “didorong keatas”. (DTS)

Sumber: INDONESIA RAYA (02/07/1971)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 746-747.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.