Semoga Keadaan Pulih Kembali

27 Juli 1998

Kepada

Yth. Bapak H.M. Soeharto

di Tempat

SEMOGA KEADAAN PULIH KEMBALI [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keberanian saya menulis surat kepada Bapak. Saya mendoakan semoga keluarga Bapak Soeharto selalu dilindungi oleh Tuhan YME.

Saya ikut prihatin, kenapa orang-orang yang sebaik Bapak Soeharto kok selalu banyak yang sirik. Padahal semenjak Bapak Soeharto menjadi Presiden Negara kita jadi makmur, tenteram dan barang-barang pun harganya murah, nggak kayak sekarang apa-apa harganya sangat mahal, apalagi sekarang saya kena PHK.

Saya berdo’a semoga negara kita pulih kembali seperti waktu masih dipimpin Bapak Soeharto. Dan saya mau tanya masalah Jam-sostek kenapa kok belum bisa diambil, padahal Jamsostek saya sudah empat tahun tiga bulan, saya sangat membutuhkan sekali buat membeli sembako. Anak saya lima, dan saya belum mempunyai pekerjaan lagi.

Seandainya ada pembagian sembako, saya juga nggak nolak kok Pak. Kenapa saya berani mengutarakan isi hati kepada Bapak? Karena Bapak satu-satunya orang yang pernah menjadi Presiden, yang baik hati, selalu dekat sama rakyatnya, apalagi sesama orang yang nggak punya.

Udah cukup sekian surat dari saya, semoga Bapak tabah meng­hadapi cobaan ini. (DTS)

 Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.

Hormat kami,

Wah Dwi Tono

Bogor – Jawa Barat

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 676. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.