Jakarta 13 Juli 1998
Kepada Yth.
Bapak Soeharto Mantan Presiden RI
di Jakarta
MENYAMBUNG SILATURAHMI [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Kami merasa sedih dan duka. Sedih ditinggalkan oleh Bapak dan duka melihat keadaan Indonesia yang sama-sama kita cintai.
Pada tanggal 23 Juni dini hari 1998, saya mimpi berdialog dengan Bapak. Makna mimpi tersebut belum saya ketahui sampai saat ini.
Pada tahun 1984, saya pernah berkirim surat kepada Bapak. Waktu itu saya bertempat tinggal di Jl. Tanjung Gedong Tomang Grogol.
Demikian surat singkat ini saya tulis, untuk menyambung tali silaturahmi agar Bapak Soeharto yang masih saya cintai. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Gatot Muhammad Hasybiallah
Jakarta Selatan
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 749. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.