Jakarta, 1 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di tempat

BANYAK JASA TERHADAP

NEGARA [1]

Dengan hormat,

Saya sampaikan salam hormat saya pada Bapak, semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT. Amien.

Saya sangat terharu atas berhentinya Bapak dari presiden RI. Semoga jasa-jasa Bapak banyak membuahkan banyak kenangan dapat dijadikan sejarah. Saya selaku warga negara, mengucapkan banyak terima kasih atas jasa-jasa Bapak terhadap negara ini.

Berita-berita akhir-akhir ini yang berkembang atas pribadi dan keluarga Bapak, sangat memprihatinkan, dan saya pribadi ikut sedih. Semoga Bapak tabah dan tawakal dalam menghadapi cobaan ini.

Saya yakin Bapak akan dapat bertindak arif dan bijaksana dalam menyikapi perkembangan politik akhir-akhir ini. Persatuan dan nasib bangsa ini juga masih dalam pemikiran Bapak, sehingga dapat segera mendapatkan solusi yang tepat.

Demikian hal ini kami sampaikan sebagai ungkapan pribadi saya kepada Bapak, dan saya selalu berdoa agar negara dan Bapak sekeluarga diberikan keselamatan oleh Allah SWT. Terima kasih atas perhatian Bapak, dan mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. (DTS)

Wassalam,

Ardjuna Basuki

Jakarta Timur

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 857. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.