Jangan Kecil Hati

Jakarta, 25 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak Jenderal TNI (Purn)

H. Mohammad Soeharto sekeluarga

di Jl. Cendana No.8 Menteng

Jakarta Pusat

 

JANGAN KECIL HATI [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Dengan hormat,

Pertama-tama kami ucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah + 30 tahun membimbing, memimpin dan membawa bangsa Indonesia era pembangunan dan globalisasi. Kami sekeluarga sangat berterima kasih dan akan terus mengenang jasa Bapak, walaupun sekarang Bapak tidak lagi memimpin bangsa Indonesia.

Kami berharap, Bapak tetap tabah dan tawakal atas cobaan dan musibah ini. Pada zaman yang serba sulit ini, ban yak pengikut setia berbalik menjadi musuh. Janganlah Bapak berkecil hati. Yakinlah, andai seluruh rakyat Indonesia mencaci dan memaki kami sekeluarga tetap mendukung dan hormat kepada Bapak.

Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas jasa-jasa Bapak. Sabar dan berserah dirilah kepada Allah swt. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa Bapak dan membukakan pintu hati “Mereka”. Salam hormat dari kami sekeluarga. (DTS)

Hormat kami

Firda Ahmad Al-horeibi

Jakarta Pusat

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 889. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Satu pemikiran pada “Jangan Kecil Hati

  1. Saya juga merasa kehilangan atas pengunduran diri beliau Bp Presiden Suharto .
    Pemimpin Bangsa yang pantas sebagai suri tauladan, pantas di bangga -banggakan semua lapisan masyarakat Indonesia.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.