Doa Kami Selalau

21 Mei 1998, 14.00 WIB/Kamis

Kepada

Yth. Jenderal Besar TNI Purn H. M. Soeharto

Bapak Pembangunan Indonesia

Jl. Cendana No. 8 Menteng

Jakarta Pusat

 

DOA KAMI SELALU [1]

 

Pak Harto yang kami kasihi, selamat siang,

Kami sempat ketemu Pak Harto pada Idul Fitri tahun 1983, di rumah Bapak, pada waktu menerima masyarakat luas untuk bersalaman. Kami berharap dapat berjumpa kembali dengan Pak Harto sebagai sahabat yang kami hormati dan kasihi, sesama warga Indonesia yang terus menerus mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

Pada waktu detik-detik di mana Pak Harto menyampaikan kata­kata bahwa Pak Harto akan berhenti menjadi Presiden, kami berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa mohon kiranya Pak Harto dan keluarga senantiasa dilimpahkan berkat kesehatan yang man tap di hari-hari mendatang. Kami yakin bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa akan melimpahkan berkat dan perlindunganNya.

Akhirnya Pak Harto yang kami hormati dan kasihi, adalah do’a kami selalu. Semoga Bapak dan keluarga senantiasa sehat wal’afiat dan dilimpahi rahmat dari Tuhan Yang Maha Pengasih. (DTS)

Salam dan do’a selalu,

Hans. S. Mandalas

Jakarta Utara

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 1023. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.