PRESIDEN TERIMA LAPORAN KAS KOPKAMBTIB KEAMANAN TAMBAH MANTAP

PRESIDEN TERIMA LAPORAN KAS KOPKAMBTIB KEAMANAN TAMBAH MANTAP [1]

Jakarta, Berita Yudha

Operasi2 lanjutan oleh Alat2 Keamanan Negara dalam rangka usaha penanggulangan tindak pidana, kriminil berupa perampokan, penodongan dll, telah berhasil lagi disita 208 senjata api dari berbagai jenis.

Dengan demikian sejak dilancarkannya operasi dan razia senjata api yang dimulai tgl. 18 Juli s/d tgl. 6 September, Alat2 Keamanan Negara berhasil menyita seluruhnya 378 pucuk senjata api.

Demikian keterangan pers Kepala Staf Kopkamtib Laksamana Sudomo siang kemarin di Istana Merdeka, selesai mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto untuk menyampaikan laporan keamanan pada umumnya.

Menjelaskan keadaan keamanan dalam negeri, Laksamana Sudomo mengatakan keamanan pada umumnya sebagai bertambah mantap.

Kepada Kepala Negara juga disampaikan laporan mengenai kasus pencurian kawat telpon, kasus pencurian tsb terjadi 17 kali, di Jabar 4 kasus pencurian, Jateng 1 kali, Jatim 3 kali dan Sumatera 9 kasus pencurian dan pelaku2nya sebanyak 36 orang berhasil ditangkap.

Dalam hubungan ini Kas. Kopkamtib Laksamana Sudomo memperingatkan lagi kepada Pengusaha2 industri yang menggunakan bahan baku kuningan dan tembaga untuk tidak lagi menerima atau membeli barang2 curian berupa kawat2 telpon tsb, karena terhadap mereka dapat dikenakan hukum yang sama.

Sepanjang penyelidikan yang dilakukan alat2 negara pencurian kawat telpon tsb bersifat kriminil semata-mata dan tidak ada unsur2 subversip, demikian ditekankan Kas. Kopkamtib.

Mengenai hasil2 perjalanan dinasnya ke pulau Buru, Laksamana Sudomo mengatakan bahwa dapat dibuktikan bahwa P. Buru bukan merupakan tempat tawanan, tetapi sebagai tempat dan pusat praduksi pertanian.

Memberikan penjelasan tentang diadakannya latihan2 pengendalian hurn-hara, Kas. Kopkamtib Laksamana Sudomo menegaskan bahwa latihan2 itu tidak berarti ada apa2, tetapi latihan2 diperlukan untuk memelihara kesiap-siagaan sepanjang masa dalam rangka memberikan perlindungan keamanan kepada rakyat dari ancaman2 bahaya. (DTS )

SUMBER: BERITA YUDHA (l7/09/1974)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 498-499.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.