PRESIDEN SEMATKAN BINTANG MAHAPUTERA [1]
Jakarta, Berita Yudha
Presiden Soeharto di Istana Negara, Jum’at pagi, telah menyematkan Bintang Mahaputera kepada dua putera bangsa Indonesia, sebagai anugerah dan penghargaan Pemerintah atas kesetiannya dan jasa2nya yang luar biasa terhadap negara dan bangsa.
Anugerah Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada Ir. Martinus Putuhcna, pegawai tinggi Departemen PUTL. Jasanya yang menonjol adalah hasil pemikirannya telah memberikan sumbangan yang sangat besar tidak hanya dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat akan tetapi juga menunjang nama derajat Negara RI di mata internasional.
Sedangkan Bintang Mahaputera Pratama dianugerahkan kepada Bernard Wilhelm Lapian, bekas Gubernur Sulawesi Utara Tengah. Jasanya yang menonjol adalah dalam melaksanakan tugas memimpin Pemerintahan Sipil untuk Sulawesi Utara menunjukkan keberanian dalam menghadapi ancaman Belanda yang ingin menguasai kembali daerah RI/Sulteng.
Dengan bantuan rakyat, khususnya KGPM ia telah mengambil bagian aktif dalam memimpin perjoangan dan berhasil merebut kekuasaan atas daerah tsb yang dikuasai Belanda sampai ia tertawan.
Penganugerahan Bintang Mahaputera oleh Presiden yang di hadiri pula lbu Tien, Wakil Presiden Hamengkubuwono sejumlah Menteri, Pimpinan DPR/MPR dan pejabat2 tinggi pemerintah lainnya itu adalah merupakan rangkaian kegiatan memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke – 31 tanggal 17 Agustus 1976.
Selain Bintang Mahaputera Pemerintah juga akan menganugerahkan Bintang Jasa Nararya (III) untuk 9 orang termasuk 3 orang warga negara Jepang, Satya Lancana Kemerdekaan 24 orang, Satya Lancana Pembangunan 59 orang, Satya Lancana karya Satya 339 orang, Satya Lancana Kebaktian Sosial 1 orang, Satya Lancana Perpera sebanyak 26 orang. (DTS)
Sumber: BERITA YUDHA (14/08/1976)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 264-265.