EKSEKUTIF-GOLKAR-ANGGOTA DPR DARI GOLKAR

HM Soeharto dalam berita

PENINGKATAN KOORDINASI SEGITIGA:

EKSEKUTIF-GOLKAR-ANGGOTA DPR DARI GOLKAR [1]

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto minta peningkatan koordinasi antara Pemerintah sebagai lembaga eksekutif, Golkar sebagai salah satu kekuatan sospol dalam masyarakat serta para wakil Golkar yang duduk dalam lembaga perwakilan rakyat.

Permintaan ini dikemukakan Senin kemarin kepada pers oleh Menteri Penerangan Mashuri, salah seorang pembina Golkar yang tanggal 1 Oktober nanti dilantik menjadi anggota DPR dan konon diorbitkan sebagai Wakil Ketua DPR

Kepada pers di Cendana ia mengatakan peningkatan itu sangat diperlukan, mengingat eksekutiflah yang paling menampung beban terberat sehingga dengan peningkatan koordinasi segitiga itu diharapkan beban itu kian seimbang.

Mengenai bentuk operasionilnya, Mashuri hanya menunjuk dalam bentuk musyawarah kerjasama lebih serasi dan sebagainya. Ia menambahkan Pemerintah memerlukan kerjasama tersebut mengingat

”banyaknya tokoh Pemerintah yang dipilih Golkar”.

Ditanya apakah koordinasi erat itu tidak akan mematikan inisiatif ataupun kontrol terbuka para anggota DPR dari Golkar, Mashuri mengatakan mereka tetap boleh mengeluarkan pendapat kritik dan sebagainya. menjawab pertanyaan apakah koordinasi erat itu tidak akan membuat “rikuhnya” para wakil rakyat serta membuat mereka terlalu bertenggang rasa. Mashuri juga hanya mengatakan

“itu bisa diatur pokonya mereka bebas dan bertangungjawab itu lho seperti rumusan pers sehat”.

Bahkan ia membenarkan bahwa DPR yang baru nanti harus mampu meningkatkan perannya antara lain dalam fungsi inisiatif, interpelasi amandemen dan sebagainya.

Ia menilai hak-hak lembaga perwakilan rakyat tersebut dalam DPR yang ada sekarang kurang dipakai dan dikembangkan.

“Rada Enteng” dan “cuma Omong”

Menjawab pertanyaan ia menegaskan Golkar sampai kini tetap akan mencalonkan kembali Jenderal Soeharto dan Sultan Hamengkubuwono sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam MPR mendatang.

Ia mengemukakan bahwa untuk lebih efektifnya koordinasi para anggota DPR dari Golkar dengan organisasi induknya maka sebagai Ketua Fraksi Golkar dalam DPR adalah Ketua DPP Golkar sedang mereka yang duduk dalam pimpinan DPR akan menjadi pembina fraksi.

Mengenai keanggotannya dalam DPR nanti dibanding dengan tugasnya sebagai Menpen, Mashuri mengatakan sebagai anggota DPR “kira-kira kok ya rada enteng.” Ia menambahkan sebagai Menteri lebih berat karena banyak tandatangan dan membaca sampai malam.

“Sedang ini DPR cuma omong saja nanti, enakan,” katanya. Jadi sebagai anggota DPR itu modalnya apa Pak, tanya wartawan,…”Ngomong”… jawab Mashuri dengan santainya. (DTS)

Sumber: KOMPAS (27/09/1977)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 413-414.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.