PRESIDEN TERIMA MENDAGRI [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto di Bina Graha, Sabtu pagi, menerima Menteri Dalam Negeri Amirmachmud yang melaporkan kepadanya hasil kunjungannya ke enam propinsi untuk melantik enam penjabat gubernur yang berakhir hari Jum’at.
Keenam penjabat gubernur itu adalah Marah Halim (Sumatera Utara), Arifin Achmad (Riau), Wahab Syahranie (Kalimantan Timur), H.V. Worang (Sulawesi Utara), Achmad Lamo (Sulawesi Selatan) dan Eddy Sahara (Sulawesi Tenggara).
Amirmachmud juga melaporkan rencana kunjungannya ke Lombok hari Senin mendatang ke Nusa Tenggara Barat untuk meresmikan kantor propinsi tersebut yang baru.
Ia akan bertolak ke Kalimantan Barat tanggal 3 Januari mendatang untuk melantik penjabat gubernur Kalimantan Barat, Brigjen Sudjiman, sebagai gubernur definitif.
Amirmachmud tidak bersedia menjelaskan apa atau siapa yang disebutnya sebagai golongan yang ingin mendirikan “dictator minoritas” seperti yang ia ungkapkan baru2 ini.
”Wah itu jadi ramai berkat istilah Bapak itu”, seorang wartawan memberitahukan kepadanya. “Bagus, memang biar ramai”, katanya sampai tertawa dan memasuki mobilnya.
Belum Ada Calon Untuk Riau
Sebelum menerima Amirmachmud, Presiden Soeharto di tempat yang sama menerima penjabat gubemur Riau, Arifin Achmad.
Atas pertanyaan, ia menjelaskan bahwa salah satu tugasnya selama menjadi penjabat gubernur adalah memilih calon penggantinya.
“Sampai sekarang saya belum punya calon,” katanya. (DTS)
Sumber: ANTARA (24/12/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 431-432.