Presiden Soeharto :
USAHA MENCEGAH PENYAKIT KANKER MERUPAKAN KEHARUSAN
Menkes : Bukan Hal Baru, Tapi Karena Penderitaannya Makin Meningkat, Maka akan Menarik Masyarakat
Presiden Soeharto menyatakan, dari sepuluh jenis penyakit yang menyebabkan kematian, maka penyakit kanker menduduki urutan ke tujuh keganasannya. Karena itu usaha2 mencegah penyakit kanker sungguh merupakan keharusan. Hal itu dinyatakan Presiden Soeharto; Senin siang kemarin di Istana Negara ketika membuka Seminar Kanker Nasional ll.
Kepala Negara menyatakan lebih lanjut, kematian yang disebabkan oleh penyakit kanker umumnya disebabkan oleh terlambatnya pengobatan. Sebab itu kesadaran masyarakat mengenai penyakit yang ganas ini perlu ditingkatkan.
"Menyebarluaskan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker ini merupakan salah satu tugas dari Lembaga Kanker Indonesia," kata Presiden.
Masyarakat perlu mengetahui dan mengenal tanda2 permulaan dari penyakit kanker, sehingga penderita penyakit ini dapat ditolong pada tahap yang awal, yang akan mempermudah cara penyembuhannya. Tentu saja para dokter juga perlu ditingkatkan kemampuan dan ketrampilannya dalam menghadapi penyakit ini.
Menyadari penyakit kanker makin dikenal oleh masyarakat dan juga dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, maka Pemerintah akan mempercepat pembangunan rumah sakit khusus untuk penyakit kanker yang akan merupakan pusat pengobatan, penelitian dan pendidikan di bidang penanggulangan kanker yang sebenarnya sudah lama direncanakan.
Sebelum Presiden menyampaikan pidato amanatnya, Ketua Umum Lembaga Kanker Indonesia, Ny. Umar Wirahadikusumah memberikan laporannya, disusul sambutan Menteri Kesehatan dr.Suwardjono.
Menteri Kesehatan antara lain menyatakan penyakit kanker di Indonesia sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi karena jumlah penderitanya makin meningkat, maka penyakit ini makin menarik masyarakat. Selain itu pengobatannya sering menelan biaya yang mahal dan membutuhkan waktu yang lama, bahkan yang tak terbatas.
Ny. Umar Wirahadikusumah dalam laporannya antara lain mengatakan, Seminar Kanker Nasional I diadakan tahun 1976 oleh Pemerintah, yakni oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes bekerjasama dengan Unit Kanker RSCM. Seminar Kanker Nasional II ini diselenggarakan oleh Lembaga Kanker Indonesia. Seminar akan berlangsung selama 3 hari, Senin, Selasa dan Rabu pekan ini.
Peserta berjumlah kl. 300 orang datang dari 23 propinsi, berasal dari yayasan atau badan2 sosial yang bergerak di bidang penyakit kanker. RS-RS, baik swasta maupun Pemerintah, dan wakil2 Divisi Lembaga Kanker Indonesia dari 23 propinsi.
Yayasan Lembaga Kanker Indonesia diresmikan 12Mei 1977, dengan tujuan,
1) menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa manusia dan
2) mengurangi penderitaan sesama manusia yang diakibatkan oleh penyakit kanker. Kegiatan lembaga iniantara lain, penyuluhan, pencegahan, deteksi dan diagnosa, pengobatan dan rehabilitasi. (DTS)
…
Jakarta, Berita Buana
Sumber: BERITA BUANA (14/10/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 910-911.