KONPERENSI REGIONAL ICSW DILAKSANAKAN DI INDONESIA

KONPERENSI REGIONAL ICSW DILAKSANAKAN DI INDONESIA

 

Presiden Soeharto menurut rencana akan membuka konperensi Regional Dewan Internasional tentang Kesejaheraan Sosial (ICSW) kawasan Asia dan Pasifik Barat, yang akan berlangsung di Jakarta pada 22 Agustus 1987, diikuti sekitar 300 orang peserta

Sardjono Soeprapto, ketua pelaksana konperensi mengatakan di Deppen Senin, para peserta datang dari negara negara anggota serta organisasi organisasi sosial tingkat internasional termasuk para pejabat ICSW yang bermarkas di Wina.

ICSW kawasan Asia dan Pasifik Barat, saat ini menghimpun 16 negara anggota masing-masing Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India, Hongkong, Nepal, Bangladesh, Srilangka, Australia, Fiji, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Pilipina dan Indonesia.

Thema yang akan di bahas dalam konperensi tujuh hari pada 22-28 Agustus ini adalah “Komunikasi Sebagai Unsur Utama Didalam Pengembangan Pembangunan Sosial”.

Konperensi ini akan dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara, sedangkan kegiatan selanjutnya dipusatkan di Hotel Indonesia dengan menampilkan 10 orang pembicara masing-masing lima dari luar negeri dan lima lainnya dari Indonesia.

Menurut Sardjono Soeprapto, tema yang telah ditetapkan ini dibagi dalam empat sub tema yaitu bagaimana cara menggugah komunikasi, cara menyalurkan opini masyarakat lapisan paling bawah, cara membangun infra struktur sosial di tingkat nasional serta cara meningkatkan komunikasi antar bangsa.

Masalah komunikasi akan dibahas oleh para pembicara Dr. Surapone Wirulrak (Thailand), Drs.B.Parmanto (Indonesia) dan Dr.Alwi Dahlan (Indonesia), mengenai Opini masyarakat oleh Dr.Astrid Soesanto (Indonesia), Bruce McKenzie (Australia) dan H. Johardin (Indonesia).

Masalah infra struktur oleh Drs. DH Assegaf (Indonesia) dan Prof.Dr.Choi II Sub (Korea Selatan), sedangkan masalah komunikasi antar bangsa oleh L.Thompson (Jepang) dan Madhava V. Kamath (India).

Bukan Resolusi

Menjawab pertanyaan wartawan, Sardjono Soeprapto mengatakan, konperensi ini bukan bertujuan melahirkan suatu resolusi yang harus dilaksanakan anggotanya, tapi untuk menambah pengetahuan dan saling tukar informasi, pengalaman dan saling bertemu.

Seluruh hasil konperensi akan dibukukan dan kemudian dikirim kepada seluruh peserta, sehingga mereka bisa memilah-milah mana yang tepat untuk mereka laksanakan atau menjadi bahan perbandingan.

Konperensi regional seperti yang akan berlangsung di Jakarta ini diadakan setiap dua tahun sekali pada tahun ganjil, sedangkan konperensi serupa untuk tingkat dunia juga dua tahun sekali pada setiap tahun genap.

Bagi Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) yang lahir tahun 1967 dan menjadi anggota International Council on Social Welfare (ICSW) wilayah Asia dan Pasifik Barat setahun kemudian, penyelenggaraan ini untuk pertama kalinya.

“Dibukanya konperensi ini oleh seorang Kepala Negara juga merupakan yang pertama,” kata Sardjono Soeprapto menambahkan. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (10/08/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 177-179.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.