PRESIDEN SOEHARTO SAMBUT TAMU NEGARA KANSELIR KOHL
Jakarta, Antara
Dentuman meriam 19 kali di sela-sela lagu kebangsaan dua negara "Deutschlandlied" dan "Indonesia Raya" yang dibawakan Korps Musik ABRI menandai penyambutan tamu negara dari Republik Federal Jerman, Kanselir Helmut Kohl dan Nyonya oleh Presiden Soeharto di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu sore.
Dalam upacara kebesaran militer itu Wakil Presiden dan Ny. Sudharmono, para pimpinan lembaga tertinggi/tinggi negara, menteri kabinet dan korps diplomatik turut menyambut Kohl bersama rombongan. Rombongan Kohl terdiri dari 15 pejabat pemerintah, seorang anggota parlemen, belasan pengusaha terkemuka serta sejumlah wartawan.
Kohl dan rombongannya sebenarnya tiba di Jakarta, Jum’at kemarin, namun mereka langsung ke Bandung untuk meninjau lndustri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan terus ke Yogyakarta guna menyaksikan Candi Borobudur dan Prambanan.
Karena itu, Presiden Soeharto menyambut tamu negara Sabtu sore saat Kanselir Kohl tiba kembali di Jakarta dari Yogyakarta.
Seusai upacara penyambutan secara militer, Kanselir dan Ny. Kohl melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden dan Ny. Tien Soeharto di Ruang Jepara Istana Merdeka selama sekitar 15 menit.
Kemudian, Presiden mengantar tamunya ke Wisma Negara yang terletak di samping barat Istana, tempat tamu dari Jerman Barat itu menginap selama berkunjung ke Jakarta.
Setelah beristirahat sejenak di Wisma Negara, Pemimpin Pemerintahan Jerman Barat beserta Nyonya menuju ke Jalan Merdeka Selatan 8 untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden dan Ny. Sudharmono.
Dalam pertemuan sekitar 20 menit itu, keduanya saling menukar cenderamata. Kohl dan isterinya kemudian menuju ke Kedutaan Besar Jerman Barat di Jalan Thamrin untuk mengadakan pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Jerman Barat di Jakarta.
Presiden dan Ny. Soeharto Sabtu malam mengadakan jamuan santap malam untuk menghormati tamu dari Jerman Barat itu beserta semua anggota rombongannya.
Kohl dan rombongan, menurut rencana pada hari Minggu berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Setelah itu, Kanselir Kohl dan Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan "empat mata" di Istana Merdeka.
Pembicaraan kedua pemimpin itu bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
Siang harinya, Kohl dijadwalkan memberikan keterangan kepada pers sebelum ia dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Bali untuk menyaksikan keindahan dan keunikan budaya rakyat di Pulau Dewata tersebut.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (01/10/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 180-181.