PRESIDEN RI BUKA SIDANG UMUM BAPEKA SE-ASIA

PRESIDEN RI BUKA SIDANG UMUM BAPEKA SE-ASIA

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto, hari Senin membuka Sidang Umum IV dan Seminar Internasional III Organisasi Badan-Badan Pemeriksa Keuangan Se-Asia (Asosai) di Istana Negara, Jakarta.

Sidang dan seminar yang dijadwalkan berlangsung di Denpasar, Bali, diikuti utusan 21 negara anggota Asosai (Asian Organization of Supreme Audit Institutions), di samping 10 peninjau dari sejumlah negara serta organisasi lain.

Hadir dalam pembukaan sidang dan seminar tersebut antara lain para kepala lembaga tinggi dan tertinggi negara, sejumlah menteri Kabinet Pembangunan V dan beberapa kepala perwakilan negara sahabat.

Presiden Soeharto dalam sambutan singkatnya menjelaskan bahwa para pendiri Republik Indonesia sejak semula rnenyadari pentingnya suatu pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan negara yang baik oleh pemerintah.

Karena itulah dalarn UUD RI ditetapkan perlunya ada suatu badan, yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (Bapeka) yang terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah, tetapi tidak berdiri di atas pemerintah.

Bapeka diberi kedudukan sebagai lernbaga tinggi negara sejajar dengan Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Pertimbangan Agung (DPA), dan Mahkamah Agung (MA).

"Di sini dapat saya kemukakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan sampai sekarang dengan segala kemampuan yang ada, telah melaksanakan tugas dan kewajibannya seperti yang diharapkan dari padanya."

Ia menambahkan bahwa pemerintah akan senantiasa memberikan bantuan bagi upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan personil Bapeka agar dapat mengikuti perkembangan ilmu di bidang audit.

Ia berharap dalarn pertemuan Asosai di Indonesia kali ini, para pesertanya dapat bertukar pikiran di bidang pemeriksaan dan akhirnya dapat rnenghasilkan pemikiran atau saran yang dapat membantu badan-badan pemeriksa keuangan, khususnya di negara berkembang.

Ketua Asosai Keiichi Tsuji dalam sambutannya menyatakan keyakinnya bahwa sidang Asosai ke-4 di Indonesia mempunyai arti penting.

Dijelaskannya, peranan badan pemeriksa keuangan untuk menyempurnakan kegiatan administrasi dan keuangan pemerintah dan perusahaan rnilik pemerintah, kini lebih banyak menarik perhatian masyarakat.

Oleh karenanya, tambahnya, tema utama seminar Asosai ke-3 di Indonesia tentang peranan audit dalam memajukan pembaharuan bagi administrasi publik dan manajemen perusahaan yang efisien dinilai sangat tepat waktunya.

Ketua Bapeka M. Jusuf dalam laporannya menjelaskan bahwa Asosai didirikan tahun 1979 oleh sembilan negara termasuk Indonesia, dengan tujuan menjalin kerja sama di antara badan-badan pemeriksa keuangan negara anggotanya.

Menurutnya, jumlah anggota Asosai terus berkembang pesat sehingga kini mencapai 23 negara.

Jakarta, ANTARA

Sumber : ANTARA (06/06/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 323-324.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.