LECES TIDAK HANYA MEMPRODUKSI KERTAS KORAN

LECES TIDAK HANYA MEMPRODUKSI KERTAS KORAN

 

Jakarta, Antara

Pabrik kertas PT Leces tidak hanya memproduksi kertas koran, tetapi juga memproduksi kertas industri dan kertas rumah tangga yang jumlahnya mencapai tujuh Jenis.

Ketujuh jenis kertas tersebut, menurut keterangan yang diperoleh dari Departemen Perindustrian di Jakarta, Rabu adalah kertas sack kraft, kraft liner, corrugating medium, boards, sigaret, bungkus dan tissue, yang diproduksi oleh Unit I,II dan III, sementara kertas koran diproduksi oleh Unit IV.

Kapasitas unit-unit tersebut adalah 30 ton per hari untuk Unit I, 70 ton untuk Unit II per hari, 240 ton per hari untuk Unit III dan Unit IV yang memproduksi kertas koran berkapasitas 300 ton per hari.

Keempat unit produksi tersebut satu sama lain saling menunjang, dan kerugian yang diderita salah satu unit dapat dibantu oleh unit lainnya, sehingga pabrik sebagai suatu kesatuan tidak akan mengalami kebangkrutan.

Kerugian pada unit IV karena harga jual kertas koran yang masih di bawah biaya produksi misalnya, dapat ditutupi secara bersama oleh unit-unit lainnya, karena unit lainnya yang memproduksi kertas industri dan rumah tangga mengalami keuntungan .

Untuk kertas koran seperti yang diumumkan Menteri Penerangan Harmoko setelah menghadap Presiden Soeharto di Istana Negara Hari Selasa, mengalami kenaikan harga jualnya dari pabrik dari Rp.850,- per Kg menjadi Rp.1.050,- per Kg.

Harga jual tersebut sebenarnya masih dibawah biaya produksi, karena biaya produksi termasuk depresiasi, bunga bank dan sebagainya mencapai sekitar Rp.1.378,54 per Kg.

Selisih antara harga jual dan biaya produksi sebesar Rp 328,54 per Kg itu selanjutnya secara bersama-sama diatasi oleh unit-unit lainnya sehingga pabrik tetap mendapatkan keuntungan dan tidak bangkrut.

Selain itu yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah kertas koran merupakan komoditi strategis dalam kaitannya dengan upaya mencerdaskan bangsa, sehingga harganya semaksimal mungkin harus dapat terjangkau oleh konsurnen, yaitu industri penerbitan.

 

 

Sumber : ANTARA (19/10/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 375-376.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.