29 PEMIMPIN GNB INGIN MEMBAHAS SOAL BILATERAL DENGAN PAK HARTO
Jakarta, Bisnis Indonesia
Sedikitnya 29 Kepala Negara/Pemerintahan ingin bertemu empat mata dengan Presiden Soeharto untuk membahas berbagai masalah terutama bilateral, guna lebih meningkatkan hubungan dan kerjasama mereka dengan Indonesia.
“Karena itu kita sedang mengatur jadwal pertemuan itu, mungkin baru bias dimulai setelah Rabu,” kata Mensesneg Moerdiono menjawab pertanyaan para wartawan setelah dia menerima Menlu RRC Qian Qichen di ruang kerjanya di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), tadi malam.
Di antara tamu negara yang meminta waktu khusus untuk melakukan pembicaraan dengan Pak Harto adalah Presiden Iran Hashemi Rafsanjani , PM India Narasimha Rao, PM Pakistan Nawaz Sharif, Presiden Guatemala Jorge Antonio Serano Elias, Pemimpin PLO Yasser Arafat, dan Menlu Mesir Amr Moussa.
Menlu Mesir antara lain ingin menjelaskan kepada Presiden Soeharto mengenai ketidakhadiran Presiden Hosni Mubarak dalam KTT Non-Blok yang sangat penting sekarang ini. Akibat berbagai kesibukannya di dalam negeri yang tidak bisa ditinggalkan, Mubarok terpaksa harus tetap berada di Mesir saat ini, kata Moerdiono.
Dengan penjelasan itu, Mensesneg membantah pendapat salah satu surat kabar yang mengecilkan arti KTT-GNB ini, yang menyebut seolah-olah KTT kali ini kurang berbobot akibat tidak hadirnya sejurnlah tokoh terkemuka. Presiden Libya Chaddafi, katanya tidak bisa hadir karena menghadapi blokade udara oleh DK-PBB.
Demikian pula Presiden Irak Saddam Hussein tidak dapat datang karena negaranya juga sedang menghadapi sanksi PBB, sehingga tidak bisa ke luar negeri.
Dijelaskan pula pertemuan Presiden Soeharto dan Sekjen PBB Boutros Boutros Ghali menjelang pembukaan KIT kemarin.
Sumber : BISNIS INDONESIA (02/09/1992)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 187-188.