PRESIDEN SOEHARTO-CLINTON SEPAKAT LAKUKAN PEMBICARAA N DI TOKYO

PRESIDEN SOEHARTO-CLINTON SEPAKAT LAKUKAN PEMBICARAA N DI TOKYO[1]

Jakarta, Merdeka

Jakarta dan Washington sama-sama telah sepakat mengenai rencana pertemuan Presiden Soeharto dengan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton saat kedua kepala pegara itu berada di Tokyo, Jepang, pekan depan.

“Sedangkan waktu dan tempat pertemuan kedua kepala negara tersebut saat ini sedang dalam pembicaraan-pembicaraan antara pejabat-pejabat tingkat teknis,” kata Menteri Sekretaris Negara Moerdiono kepada wartawan di ruang kerjanya di Gedung Utama Sekretariat Negara RI, Jumat siang.

Presiden Soeharto dan rombongan menurut rencana akan meninggalkan Tanah Air hari Minggu (4/7) menuju Tokyo, untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Jepang, Kiichi Miyazawa selaku Ketua Tujuh Negara Industri Maju (G-7) untuk melakukan pembicaraan.

“Tatkala mengumumkan kunjungan Presiden Soeharto selaku Ketua GNB ke Tokyo dalam rangka mengadakan pertemuan dengan PM Kiichi Miyajawa selaku Ketua G-7, saya mengatakan bahwa ada kemungkinan Presiden bertemu dengan kepala-kepala pemerintahan negara G-7 yang lain. Waktu itu saya kemukakan bahwa komunikasi penjajakan pertemuan kedua kepala negara itu sangat intensif telah diadakan antara Jakarta-Tokyo-Washington,” ujar Mensesneg.

“Hari ini saya dapat menyampaikan rencana pertemuan Presiden Soeharto dengan Presiden Clinton itu telah ada kesepakatan,” kata Moerdiono lagi.

Dijelaskan, tentu saja karena kedatangan Presiden Soeharto ke Tokyo dalam rangka menyampaikan pandangan-pandangan GNB tentang dialog Utara-Selatan dengan G-7, maka persiapan pertemuan Presiden Soeharto -Presiden Clinton perlu mendapat pengaturan dari tuan rumah, dalam hal ini pihak Jepang.

Menurut Moerdiono, pembicaraan Soeharto-Clinton itu akan bersifat bilateral, karena masalah-masalah yang menyangkut orientasi baru dari GNB dalam kaitannya dengan ekonomi dunia akan disampaikan oleh Presiden Soeharto kepada PM Miyajawa. “Tentu saja Presiden Soeharto juga tidak tertutup kemungkinan untuk menjelaskan langsung kepada Presiden Clinton mengenai peranan GNB dalam rangka dialog Utara-Selatan,” katanya.

Dikemukakan pula, pada saat berada di Tokyo kemungkinan Presiden bertemu dengan kepala pemerintahan lainnya saat ini sedang dalam penjajagan-penjajagan yang sangat intensif dengan ibukota negara-negara anggota G-7 yang lainnya. Seperti PM Kanada, Kim Campbell, menurut Mensesneg, juga telah menyatakan. keinginannya untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Soeharto. Moerdiono juga menjelaskan Presiden Rusia yangjuga akan datang ke Jepang sebetulnya ingin bertemu Presiden Soeharto. Akan tetapi waktunya tidak memungkinkan, sebab Presiden Boris Yeltsin baru akan tiba di Tokyo tanggal 8 Juli, Presiden Soeharto sudah meninggalkan Tokyo. (ASS)

Sumber: MERDEKA (3/07I1993)

___________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 155-156.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.