SRI-EDI SWASONO TERPILIH KEMBALI JADI KETUA DEKOPIN

SRI-EDI SWASONO TERPILIH KEMBALI JADI KETUA DEKOPIN[1]

 

Jakarta, Antara

Anggota Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Jakarta, Minggu, memutuskan memilih Prof. Dr. Sri-Edi Swasono untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum Dekopin periode  1993-1998.

Sri Edi Swasono, yang beberapa waktu lalu menyatakan dirinya tidak bersedia dicalonkan kembali menjadi Ketua Umum Dekopin, mengatakan, “Saya harus berani dan jujur mengatakan bahwa saya harus menelan aib atas ucapan saya yang menyatakan bahwa saya tidak bersedia dicalonkan menjadi Ketua Umum Dekopin.”

Dijelaskannya, aib tersebut terpaksa harus ditelan karena ia harus mementingkan keputusan orang banyak, yang artinya mementingkan kepentingan masyarakat luas.

Atas pernyataannya itu, Sri-Edi Swasono juga berkomentar bahwa dirinya masih jauh dari bijaksana sehingga ia masih harus banyak belajar.

Bursa calon Ketua Umum Dekopin sempat ramai dibicarakan di media massa akhir-akhir ini. Terdapat lima nama pada bursa tersebut, yaitu Bustanil Arifin (mantan Menteri Koperasi/Kabulog), lbnoe Soedjono (Sekjen Kadin), dan Agus Sudono (Ketua Umum Induk Koperasi Karyawan).

Kedua nama lainnya, masing-masing Moh. Iqbal (Ketua Umum Koperasi Pemuda Indonesia) dan Sri-Edi Swasono sendiri (Ketua Umum Dekopin periode 1988-1993).

Namun, Bustanil Arifin dan Ibnoe Soedjono, kemudian mengundurkan diri, sehingga tinggal tiga orang calon. Beberapa hari lalu Sri-Edi Swasono pun menyatakan tidak bersedia dicalonkan kembali untuk jabatan tersebut.

Selain memilih ketua umum, Rapat Pimpinan (Rapim) Dekopin tersebut juga telah menyusun susunan kepengurusan Dekopin yang baru untuk  periode lima tahun mendatang, yang terdiri dari Pimpinan Paripurna, Badan Pengawas Dekopin, serta Staf Ahli Dekopin. Pimpinan Paripurna, terdiri dari Ketua Umum Dekopin, Wakil Ketua Umum, delapan orang ketua, dan 19 anggota. Salah seorang ketua Pimpinan Paripurna adalah Agus Sudono.

Namun setelah susunan kepengurusan tersebut dibacakan, Agus Sudono minta diberi waktu untuk tampil di mimbar guna menyatakan pendapatnya sehubungan dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk menjabat sebagai ketua dalam susunan Pimpinan Paripurna Dekopin tersebut.

Ia mengatakan, pengangkatan itu tidak dikonsultasikan dulu sebelumnya kepadanya, sehingga ia mohon waktu untuk memikirkan kembali hal tersebut.

“Sebab saya manusia yang punya prinsip, saya tidak bisa menjadi manusia yang di pagi hari bicara tahu, di sore hari bicara tempe. Itu bukan kepribadian saya. Sehingga saya minta waktu untuk pikir-pikir dulu,” katanya.

Ketika ditanya wartawan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berpikir, Agus Sudono menjawab, “Pokoknya saya akan pikir-pikir dulu, tidak tahu berapa lama.” Acara pemilihan kepengurusan Dekopin tersebut dihadiri pula oleh Dirjen Pembinaan Koperasi Pedesaan Drs. Sularso.

Pengurus Baru

Kepengurusan Dekopin yang baru terdiri dari Pimpinan Paripurna yang Ketua Umumnya adalah Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Wakil Ketua Umum adalah Brigjen TNI (Pum) Suprayitno.

DeIapan Ketua dalam Pirnpinan Paripurna tersebut masing-masing Dr Ir Beddu Amang, Ir.K. Siswoko, Dr. Ir. Rudolf S. Sinaga, Prof Dr Mawardi Yunus, Moh. Yahya Suryanagara, Agus Sudono, Ir Moh. Iqbal, dan Lili Sumantri.

Sementara Badan Pengawas Dekopin diketuai oleh Nursalim Rendusara, Sekretaris adalah Kemas H. Ahmad, dan anggotanya masing-masing adalah K. Dibyo Soempeno, R. Soehartoyo, dan Hutoyo.

Staf ahli Dekopin terdiri dari Adi Sasono, Dr Sritua Arief, Drs Bambang Ismawan, Imam Sukarsono, SH, Drs Surowo Abdul manap, Dr Ir Sjafri Mangkuprawira, dan Drs Daud Sinjal.

Peluncuran Buku

Pengumuman pengurus Dekopin diikuti pula oleh peluncuran buku “Pemikiran Pembangunan dan Kebijaksanaan Ekonomi” karya Sritua Arief, pakar ekonomi dari Universitas Andalas, yang juga staf ahli Dekopin.

Buku tersebut diberi kata sambutan oleh Ketua Bappenas Ginandjar Kartasasmita, dan menurut Sri-Edi Swasono, hal itu berarti Ketua Bappenas menganggap bahwa gerakan koperasi melalui Dekopin memang cocok untuk menjadi mitra pemerintah dalam memerangi kemiskinan. Pada puncak acara, tanggal 12 Juli 1993,yang merupakan Hari Koperasi, seluruh peserta Rapim Dekopin akan menghadap Presiden Soeharto.

(T.PE08/23:00/EU04/12/07/93 00:36/

Sumber: ANTARA (12/07/1993)

_______________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 490-491.

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.