MENPERIN: KONSUMEN PENENTU KEBERHASILAN INDUSTRI OTOMOTIF[1]
Jakarta, Antara
Menteri Perindustrian (Menperin) Ir. Tunky Ariwibowo menegaskan, yang menentukan keberhasilan suatu industri otomotif adalah konsumen bukan produsen.
“Walaupun banyak merek baru yang masuk ke Indonesia namun konsumen tidak ada yang membeli, maka pasarnya akan hilang dengan sendirinya,” kata Menperin disela-sela acara ekspor dua ‘container crane ‘ produksi PT. Gunanusa Utama Fabricators (GUF) ke Singapura di Cilegon, Selasa.
Hal itu dikatakan Tunky ketika ditanya mengenai rencana Malaysia akan membangun pabrik mobil dengan merek “Proton Saga” yang merupakan salah satu basil pembicaraan Presiden Soeharto dengan Perdana Menteri, Mahathir Muhammad ketika berkunjung ke Malaysia pekan lalu.
Jadi, katanya, pemerintah tetap membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang mau membangun pabrik atau impor mobil utuh (built-up) dengan catatan harus mengikuti peraturan yang berlaku.
Menperin yakin, industri otomotif dalam negeri tidak terganggu dengan akan beredarnya merek baru, kalau masyarakat sendiri tidak menginginkan merek tersebut.
“Konsumen dalam negeri saat ini sangat selektif, dan hal itu membantu dalam rangka penciutan merek yang memang sudah terlalu banyak,”jelasnya.
Mengenai rencana investasi Malaysia itu, Tunky mengatakan, sampai saat ini belum menerima permohonan ijin usaha dari pihak Proton Saga.
“Begitu juga dengan ijin usaha dari merek lain,” kata Tunky yang pada pagi harinya menghadap Presiden di Istana. Kalau rencana pembangunan pabrik mobil baru itu terlaksana, jelasnya, hal itu merupakan suatu angin segar bagi kemajuan kerjasama Selatan-Selatan terutama antar sesama negara ASEAN.
Mengenai peluang investasi di sektor industri otomotif, Tunky menjelaskan, pemerintah tetap membuka kesempatan kepada investor baik asing maupun domestik.
“Silahkan pelajari peraturan yang tertulis dalam deregulasi otomotif atau Palgun ’93 dan manfaatkan peluang yang ada,”demikian Menperin. (T.PE05/8:02)
Sumber:ANTARA(20/07/1993)
__________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 504-505.