Presiden Soeharto Kirim Kawat Soal Pembakaran Masjidil Aqsa[1]
JUM’AT, 12 SEPTEMBER 1969, Presiden Soeharto mengirimkan kawat kepada Raja Husein dari Yordania mengenai pembakaran Masjid Aqsa. Dalam kawat tersebut Presiden mengatakan bahwa berita itu sangat mengejutkan, baik bagi dirinya pribadi maupun bagi pemerintah dan rakyat Indonesia. Dikatakannya bahwa pembakaran tempat suci itu tidak saja bertentangan dengan hati nurani umat Islam tetapi juga hati nurani manusia seluruh dunia. Presiden juga mengungkapkan bahwa ia telah menginstruksikan Perwakilan Tetap RI di PBB dan semua perwakilan Indonesia di luar negeri untuk mengambil bagian secara aktif bersama-sama wakil-wakil dari negara Arab dan negara-negara Islam lainnya dalam melindungi dan menyelamatkan Masjid Aqsa. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 156. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.