LEXY SONDAKH/JOHNNY ROMPIS JUARA PASANGAN TERBUKA[1]
Denpasar, Antara
Pasangan yang sudah tujuh tahun lebih berpisah, Lexy Sondakh (DKI) dan Johnny Rompis (Sulut) berhasil menjuarai nomor Pasangan Terbuka (Open Pairs) kejuaraan bridge ASEAN Terbuka, Minggu, di Hotel Kartika Plaza, Pantai Kuta, Denpasar.
Bermain dalam 44 papan sejak Minggu siang, pasangan yang terakhir kali berpasangan untuk tim DKI Jayadalam PON 1985 itu membukukan nilai 137,05 persen.
Tempat kedua diduduki pasangan Thailand, Kittychai P./A.Makmitroe (120 persen), dan pasangan Dadan Gusdian/Irwan Syafrani dari Undip Semarang meraih peringkat ketiga (115,91persen) sekaligus tampil sebagaijuara di kelompok junior.
“Kami memang sudah lama berpisah .Saya pindah ke Manado karena mengikuti orang tua, tetapi kami masih bisa tetap bermain stabil,”ujar Johnny Rompis, yang ketika bermain untuk DKI bersama Lexy merupakan salah satu pasangan terbaik Indonesia saat itu.
Dalam 22 papan pertama Minggu siang,pasangan yang bermain di timur barat ini sudah memperlihatkan kebolehannya dengan menempati posisi ketiga di bawah pasangan utara-selatan Taufik Asbi/Recky Mandolang (DKI) dan pasangan timur barat Kittychai/A.Makmitroe dari Thailand.
Pemain legendaris dari Australia, Tim Seres, yang berpasangan dengan pelatih dan pakar bndge di negaranya, Paul Marston naik setingkat dari posisinya setelah session pertama untuk menempati kedudukan keenam dengan total nilai 113,86 persen. Mereka berada di bawah pasangan Mukhiban/A.Imran dan pasangan Taupik Asbi/Recky Mandolang, keduanya dari DKI Jaya, yang masing-masing memperoleh hasil 115,23 persen.
Nomor ini diikuti 68 pasangan dari 26 regu yang mewakili enam negara anggota ASEAN ditambah Australia, Hongkong, Belanda. Untuk kelompok junior, pasangan terbaik ASEAN Terbuka 1993 diraih pasangan Dadan Gusdian/Irwan Syafrani (115,91).
Peringkat kedua ditempati pasangan Undip lainnya, Agus K yang membukukan nilai 111,14 persen, dan pasangan M. Thariq/Jaya M dari UI yang mencatat nilai 101,37 persen harus puas di urutan ketiga.
Di bagian putri (ladies pairs), tampil sebagaijuara pasangan Marry MC Closkey Eileen Tonroe dari Malaysia (118,43).
Peringkat kedua direbut pasangan Jaana Kopra/Margot Broms dari Thailand, dan tempat ketiga diduduki pasangan Vallava S./Auraya S, juga dari Thailand, yang masing-masing meraih nilai 113,89 dan 113,42persen.
Paling Bergengsi
Sementara itu, Open Team, nomor paling bergengsi yang memperebutkan Piala Presiden Soeharto mengalami perubahan dalam jumlah peserta.
Indonesia, yang semula akan diwakili 10 regu, sebagaimana halnya dengan tim-tim negara anggota ASEAN lainnya, kali ini akan turun dengan 14 tim.
Hal ini dimungkinkan sebagai hasil pendekatan Ketua Umum PB GABSI H. Amran Zamzami dengan ketua-ketua delegasi peserta lainnya untuk lebih meningkatkan mutu permainan dan menyemarakkan suasana persahabatan di antara sesama negara-negara anggota ASEAN. Sampai pertemuan teknik Minggu pagi, hanya Singapura dan Thailand yang mengirimkan lebih dari satu regu. Thailand diwakili lima regu, dan Singapura empat regu. Malaysia, Brunai Darussalam, Filipina, Australia, dan Hongkong masing-masing diwakili satu tim.
Menurut panitia penyelenggara, masih ada kernungkinan berubahnya jumlah peserta sampai saat pertandingan dimulai Senin siang, baik untuk untuk tim putri (ladies team),junior, dan tim campuran (mixed team).
004/DPS-001/0K04/ 13:04/RU3)
Sumber:ANTARA(15/ ll/1993)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 794-795.