IBU TIEN MENERIMA PENGHARGAAN “KARTINI”

IBU TIEN MENERIMA PENGHARGAAN “KARTINI”[1]

 

Jakarta, Suara Karya

Ibu Tien Soeharto, Rabu, menerima penghargaan “Kartini Indonesia 1992” berupa peniti emas dan tropi. Penghargaan dari Natasatya Karsa ini diberikan kepada wanita Indonesia yang dinilai berjasa kepada bangsa dan negara RI.

Khusus kepada Ibu Tien, penghargaan Kartini Indonesia inidiserahkan langsung oleh pimpinan Natasatya Karsa, Rizaf Thaib di kediaman Ibu Negara di Cendana, Jakarta. Penghargaan serupa juga diberikan kepada 29 wanita Indonesia yang terpilih sebagai 21 Kartini Indonesia 1992. Usai menyerahkan penghargaan tersebut, Rizaf Thaib kepada wartawan mengatakan, ketika menerima penghargaan tersebut, Ibu Tien terharu.”Ibu Tien kembali menyatakan, apa pantas saya rnenerima penghargaan ini, tetapi karena ini penghargaan yang tulus dari masyarakat ,ya kami menerimanya ,”kata Rizaf mengutip kata-kata Ibu Tien. Pilihan Kartini 1992 itu jatuh pada Ibu Tien, Rizaf menjelaskan, karena masyarakat mengakui bahwa hasil karya budaya Ibu Tien Soeharto yaitu Taman obyek wisata. “Inilah kriteria yang membuat kami memberi penghargaan ini,” kata Rizaf.

Berkat jasa Ibu Tien ini secara tidak sadar budaya bangsa Indonesia telah merambah ke berbagai penjuru dunia. Dari hasil kunjungan ke luar negeri selama ini misalnya ke Prancis, ia menjumpai banyak profesor di Prancis yang pernah berkunjung ke Indonesia memuji keindahan dan kelengkapan budaya yang ada di TMII.

Orang luar negeri saja, kata Rizaf merasa kagum dan memberi pujian. Apalagi kita sebagai masyarakat yang menghargai jerih payah lbu Tien tersebut tentu akan memberikan penghargaan.

lbu Tien berpesan kepada masyarakat agar berbuat sesuai dengan lingkungan dan profesinya dengan tetap berjuang agar bangsa ini benar-benar menjadi bangsa yang besar. Kepada kaum wanita, meski tinggal di pedesaan pasti juga akan mendapat penghargaan. Sedangkan kepada Natasatya, lbu Tien juga berpesan agar memberikan penghargaan kepada wanita lain yang berprestasi. “Jangan berhenti,” ujar Rizaf mengutip lbu Tien. (N-1)

Sumber: SUARAKARYA(17/06/1993)

_______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 894-895.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.