PRESIDEN: PRIA PERLU RENUNGKAN PERANNYA DALAM KELUARGA[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan kaum pria perlu merenungkan lebih dalam mengenai peranan mereka dalam keluarga terutama karena semakin banyak ibu yang juga ikut bekerja.
“Keluarga adalah tanggungjawab ayah dan ibu secara bersama,” kata Kepala Negara di Istana Negara, Selasa ketika membuka Konperensi Kependudukan Indonesia tahun 1993.
Pada acara yang dihadiri Ketua DPA Sudomo, Menko Kesra Azwar Anas, Menteri Negara UPW Ny Mien Sugandhi, dan mantan Menteri KLH Emil Salim, Presiden mengatakan bahwa karena bekerja maka waktu kaum ibu untuk keluarga menjadi berkurang. Kepala Negara mengatakan perenungan kembali oleh kaum pria tadi diharapkan menghasilkan wawasan yang lebih mendalam tentang perannya dalam keluarga.
“Konsep keluarga yang utuh yang sesuai dengan nilai keagamaan, moral, etik, serta budaya bangsa Indonesia perlu mendapat perhatian,” kata Kepala Negara.
Ketika berbicara tentang situasi kependudukan di tanah air, Kepala Negara mengemukakan jika pada tahun 1990 baru berjumlah 120 juta dengan angka pertumbuhan 2,3 persen, maka sekarang penduduk Indonesia mencapai 185 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,6 persen.
“Meskipun demikian, kependudukan masih tetap merupakan masalah yang besar. Tingkat pertumbuhan penduduk kita masih cukup tinggi, persebarannya belurn merata dan kualitasnya masih harus perlu ditingkatkan,” kata Presiden.
Masih Timpang
Kepala Negara mengatakan penyebaran penduduk yang masih timpang itu memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
“Sejumlah pulau kita sudah padat penduduknya seperti Jawa, Madura dan Bali. Sebaliknya pulau-pulau yang luas masih kekurangan penduduk,”kata Presiden. Karena itu, perlu disusun strategi kependudukan terpadu yang mendorong tercapainya persebaran penduduk yang seimbang dan pemerataan sumber daya manusia di seluruh wilayah tanah air,” kata Presiden. Kepala Negara kemudian beramah tamah dengan para peserta konperensi ini. (T/EU02/DN-08/13/07/9316:06)
Sumber: ANTARA (13/07/1993)
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 903-904.