TUNKY ARIWIBOWO TUTUP KEJURNAS BRIDGE KE-35 DI BANDA ACEH[1]
Banda Aceh, Antara
Menteri perindustrian Tunky Ariwibowo, Kamis malam (28/7) menutup secara resmi Kejurnas Bridge ke-35 yang berlangsung di Gedung Sosial Banda Aceh sejak 21Juli. Dalam pengarahannya kepada para pengurus PB Gabsi masa bakti 1994-1998, Tungki berpesan agar dapat terjalin kerja sama yang lebih baik dan mau bahu membahu dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga asah otak itu di masa mendatang. Kongres bridge ke-35 yang diikuti 74 gabungan bridge (GB) dari 183 GB mewakili 14 propinsi itu mempertandingkan enam event utama, yakni antar gabungan kelas-A, kelas-B, beregu empat kawan, empat kawan campuran, kejuaraan wanita dan junior. Selain itu juga digelar empat event tambahan, yakni kejuaraan pasangan memperebutkan Piala Walikota Banda Aceh, pasangan terbuka Piala Gubemur Aceh, Piala Ketua Umum PB Gabsi dan empat kawan Piala Gubemur D. I. Aceh.
“Saya sangat berterima kasih kepada PemdaAceh yang telah membantu hingga suksesnya pelaksanaan kejurnas bridge ke-35,” kata Tungky.
Sementara itu ketua terpilih PB Gabsi periode 1994-1998 Brigjen TNI Wiranto dalam sambutannya terharu atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, karena selama iniia lebih banyak berkecimpung dalam cabang olahraga keras, seperti tinju. Selain haru juga ada perasaan lain, yakni tantangan yang dihadapi dimasa mendatang semakin berat, terutama dalam upaya meningkatkan prestasi. Selama ini atlet bridge indonesia menduduki tempat terhormat di Asia dan tempat keenam tingkat dunia.
“Malam ini saya belum menyampaikan konsep, namun tekad saya dengan segala kemampuan yang saya miliki, saya siap menyumbangkan tenaga, pikiran dan waktu bagi kemajuan bridge di Indonesia,” kata Wiranto yang sehari-hari dikenal sebagai Kastaf Kodam Jaya. serta mantan Ajudan Presiden Soeharto.
Memacu Prestasi
Sementara itu, Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud dalam sambutannya mengatakan, dua event olahraga berskala nasional yang digelar di Banda Aceh 18- 28 Juli yakni Kongres Gabsi XIX dan Kejurnas Birdge XXXV diharapkan dapat memacu prestasi atlet olahraga bridge di daerah tersebut.
Ia juga mengharapkan keputusan yang dihasilkan kongres dan prestasi yang diraih pada kejurnas hendaknya menjadi pendorong pada bagi kemajuan olahraga bridge Indonesia di masa mendatang. “Acara kongres dan kejurnas memang melelahkan, namun bila dikaitkan dengan basil dan prestasi yang dicapai, event tersebut semakin mendorong semangat untuk berprestasi lagi,” katanya. Syamsudin juga menyampaikan terima kasih atas ditetapkannya Banda Aceh sebagai daerah penyelenggara kongres untuk memilih pengurus baru PB Gabsi periode 1994-1998 dan kejurnas bridge yang diikuti sejumlah atlet yang sudah berkali-kali bertanding dalam event internasional. Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan keadaan Daerah Istimewa Aceh sebagai daerah yang tersohor dengan julukan “Bumi Iskandar Muda” dan “Serambi Mekkah”. Propinsi yang berada di ujung barat pulau Sumatera itu luasnya 55.390 km2 dengan penduduk 3,5juta jiwa. Kehidupan masyarakat setempat sangat tergantung dari sektor pertanian dengan komoditi andalan seperti padi, kelapa, kopi, pinang, cengkeh, dan pala.(U.BDA-003 /0K04/BDA-PK02/BDA-001 /0K12/ EU02)
Sumber: ANTARA(28/07/1994)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 671-672.