PEMBANGUNAN KAWASAN MEDAN MERDEKA PERLU DITATA DAN DIKENDALIKAN [1]

PEMBANGUNAN KAWASAN MEDAN MERDEKA PERLU DITATA DAN DIKENDALIKAN [1]

Jakarta, Business News

Presiden Soeharto menegaskan, pembangunan Kawasan Medan Merdeka­ DKI Jakarta perlu ditata dan dikendalikan. Penataan dan pengendalian pembangunan kawasan tersebut berikut zona penyangga dan zona pelindung di sekitaRNya, terlebih karena Tugu Monas merupakan lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Sumber Business News memaparkan, citra Tugu Monas ini memberikan kebanggaan Jakarta sebagai  lbukota Negara. Lebih jelasnya Kawasan Medan Merdeka yang dimaksud adalah areal yang meliputi Taman Medan Merdeka, Zona Penyangga Taman Medan Merdeka serta Zona Pelindung Taman Medan Merdeka.

Areal Taman Medan Merdeka dibatasi di sebelah utara oleh Jl. Medan Merdeka Utara, sebelah timur Jl. Medan Merdeka Timur, sebelah selatan Jl. Medan Merdeka Selatan, dan sebelah barat TI. Medan Merdeka Barat. Zona Penyangga Taman Medan Merdeka merupakan blok-blok sepanjang jalan-jalan tadi baik di bagian Utara, Timur, Selatan dan Barat. Sedang Zona Pelindung taman Medan Merdeka adalah kawasan di sebelah utara meliputi H. Juanda, Jl. Pos, Jl. Lapangan Banteng sebelah timur yakni juga Ciliwung sebelah selatan yaitu Jl. Kebon Sirih dan sebelah barat adalah Jl. Abdul Muis. Pembangunan Taman Medan Merdeka diselenggarakan sesuai dengan perencanaan. Pembangunan Zona Penyangga dan zona Pelindung Taman Medan Merdeka dilaksanakan sesuai dengan maksud dan tujuan pembangunan Taman Medan Merdeka. Keseluruhan pembangunannya tadi disesuaikan dengan rencana Induk Pembangunan dan Rencana Umum Tata Ruang Kota Jakarta.

Komisi Pengarah dan Badan Pelaksana

Presiden membentuk komisi pengarah dan badan pelaksana pembangunan guna memperlancar pelaksanaan pembangunan kawasan Medan Merdeka tadi. Komisi Pengarah Pembangunan kawasan Medan Merdeka diketuai Menteri Negara Sekretariat Negara. Sedang para anggota komisi pengarah adalah Menteri Peketjaan Umum Menteri NegaraLingkungan Hidup, Menteri Perhubungan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Parpostel dan Gubernur DKI Jakarta.

Komisi pengarah bertugas memberikan pendapat dan pengarahan kepada badan pelaksana dalam menjalankan tugasya. Selain itu memberikan persetujuan terhadap perencanaan dan pembiayaan pembangunan Taman Medan Merdeka yang disusun badan pelaksana pembangunan kawasan tersebut. Juga mengendalikan pelaksanaan tugas yang diselenggarakan badan pelaksanaan pembangunan Taman Medan Merdeka.

Badan Pelaksana DiKetuai Gubernur

Badan Pelaksana Pembangunan Taman Medan Merdeka diketuai Gubernur DKI Jakarta, dan karenanya dia akan memerinci susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja badan pelaksana. Ketua badan mendayagunakan aparatur Pemda DKI Jakarta guna kelancaran tugas pembangunan kawasan tersebut. Tugas Badan Pelaksana menyusun perencanaan dan pedoman pembangunan Kawasan Medan Merdeka, serta menyusun perencanaan dan pembiayaan serta melaksanakan pembangunan Taman Medan Merdeka. Selain itu ia juga mengelola dan memelihara Taman Medan Merdeka termasuk Tugu Monas. Tugas menyusun perencanaan dan pedoman pembangunan Kawasan Medan Merdeka tadi meliputi rencana pemanfaatan ruang dan penggunaan laban, sistem transportasi, pertamanan. Di samping itu juga menyangkut arsitektur dan estetika bangunan, pelestarian bangunan-bangunan bersejarah, serta fasilitas penunjang.

Taman Wisata

Jakarta merupakan pintu gerbang arus wisata mancanegara (wisman). Sebagai Ibukota Negara, DKI Jakarta ikut menentukan kelancaran atau tersendatnya arus turis mancanegara secara nasional. Di Ibukota ini pula digambarkan, dipromosikan dan ditentukan akan sebesar mana arus wisman melanglang obyek-obyek turis di berbagai propinsi Indonesia. Jadi penataan kawasan Medan Merdeka berikut Zona Penyangga dan Zona Pelindungnya seyogyanya benar-benar difokuskan dan diarahkan sebagai daya pikat bagi arus turis mancanegara. Seperti halnya di sebagian besar ibukota-negara, pada umumnya mempunyai ciri yang benar-benar khas bagi negara bersangkutan. Dan kekhasan ciri tersebut pada umumnya mampu menjadi daya pikat bagi para turis asing.

Karenanya pembangunan Kawasan Medan Merdeka bukan hanya sekedar pembangunan suatu taman yang besar dengan biaya yang mahal, tetapi yang menjadi dambaan adalah merupakan pembangunan taman nasional yang semarak sehingga benar-benar mampu menjadi perangsang serta memberi kesan yang dalam bagi para turis asing yang berkunjung ke Indonesia.

Awal Sejuta Pohon

Saat Kabinet Pembangunan VI mengawali perjalanannya, lewat Taman Tugu Monas dicanangkan “gerakan nasional sejuta pohon”. Gerakan nasional sejuta pohon inimengandung makna kegiatan pelestarian lingkungan hidup, khususnya kelestarian alam yang dilaksanakan setiap tahun. Sebelum pemerintah mencanangkan gerakan sejuta pohon di lapangan Tugu Monas, ia juga bertekad “menyulap taman-taman Tugu Monas” menjadi suatu kawasan taman yang indah molek, yang nantinya diharapkan sungguh-sungguh mampu menjadi daya pikat turis mancanegara. Puing-puing bangunan Pekan Raya Jakarta kini tampak telah lenyap dan kawasan itu sebagian besar terlihat mulai mutus. Namun yang masih membuat surnpek mata adalah adanya pemanfaatan kawasan lapangan Tugu Monas itu sebagai arena parkir karyawan Pemda DKI Jakarta dan perkantoran sekitarnya. Entah hingga kapan lapangan perparkiran itu akan tergusur. Tetapi dalam program pembangunan Taman Tugu Monas yang semula dicanangkan adalah, bahwa area perparkiran kendaraan akan dibuat di bawah tanah. Kegiatan pembangunan diawali dengan penghijauan lewat gerakan sejuta pohon. Pohon-pohon tersebut belakangan ini telah terlihat mampu tumbuh dengan cukup baik. sehingga diharapkan dalam tempo lima sampai 10 tahun mendatang menjadi rindang, terlebih hila dengan pemeliharaan yang intensif. Tetapi gambaran sebagai suatu taman yang mampu merangsang atau memikat para turis mancanegara masih belum terkesan benar dewasa ini. Terlebih dengan adanya arena perparkiran yang tidak menyedapkan mata memandang. Dewasa ini pola dasar pembangunan kawasan Medan Merdeka memang telah digariskan. Yaitu berupa Rencana Pembangunan Bawah Tanah Taman Medan Merdeka, serta Rencana Pembangunan Permukaan Taman Medan Merdeka. Tinggal lagi menunggu sejauh mana Badan Pelaksana dan Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melaksanakan tugas dan kewaj ibannya dalam bulan­ bulan mendatang ini.

Sumber: BUSINESS NEWS (07/06/ 1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 224-226.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.