PRESIDEN: JIWA DAN SEMANGAT BAHARI HARUS TERUS DIBANGKITKAN

PRESIDEN: JIWA DAN SEMANGAT BAHARI HARUS TERUS

DIBANGKITKAN[1]

Surabaya, Suara Karya

Presiden Soeharto mengingatkan, jiwa dan semangat bahari itu harus terus dibangkitkan, sebab Indonesia adalah negara kepulauan. “Wilayah negara kita terdiri dari ribuan pulau dan lautan yang sangat luas. Dan sebagian dari sumber daya alam yang tersimpan di laut belum dapat dimanfaatkan. Dengan bangkitnya jiwa dan semangat bahari, maka laut akan menjadi daya tarik bagi kaum muda sebagai ajang pengabdian kepada pembangunan bangsa dan negaranya,” ujar Kepala Negara, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh KSAL Laksamana TNI Angkatan Laut, Tanto Koeswanto, pada resepsi Hari Armada 1995, yang diselenggarakan di gedung Armada RI Kawasan Timur (Armatim), di Ujung Surabaya, Selasa(5/12).

Menurut Presiden, tugas terpenting Angkatan Laut dan ABRI pada umumnya adalah untuk bersama-sama dengan rakyat Indonesia melindungi segenap bangsa. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman.

Diungkapkan Kepala Negara, kebersamaan dengan rakyat mempunyai akar kejiwaan yang dalam. Karena itu, Angkatan Laut barns selalu memandang dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional.

“Tradisi kemanunggalannya dengan rakyat itulah yang menjadi inti kekuasaan Angkatan Laut dan ABRI pada umumnya. Karena itu kemanunggalannya dengan rakyat harus dipelihara baik-baik, “kata Presiden seraya menambahkan Angkatan Laut tidak semata-mata hanya militer profesional, melainkan di dadanya harus tetap menyala semangat kerakyatan yang menjadi jati diri selama ini.

Presiden Soeharto mengakui, untuk menjawab tantangan zaman, maka profesionalisme ABRI harus terus ditingkatkan. Namun, profesionalisme itu sendiri bukan tujuan, melainkan merupakan cara agar dapat mengabdikan diri sebaik-baiknya dalam perjuangan besar bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita kemerdekaannya.

“Dalam kaitan ini saya berbesar hati, karena TNI Angkatan Laut  telah melaksanakan operasi bakti ABRI secara terprogram dan berlanjut yang secara langsung menyentuh masyarakat terpencil dan tertinggal. Kegiatan ini perlu terus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya sehinggajangkauannya lebih besar lagi,” kata Presiden.

Presiden menambahkan, TNI Angkatan Laut pada masa depan akan semakin rumit dan berat karena Indonesia akan memasuki zaman perdagangan bebas di dunia, hukum laut internasional dan makin majunya pembangunan kelautan. Dan, kesemuanya, kata Presiden, mengharuskan TNI Angkatan Laut lebih meningkatkan perannya sebagai penegak kedaulatan dan hukum di laut. Untuk itu, Kepala Negara berharap Indonesia bisa memiliki Angkatan Laut yang kuat, profesional, efektif dan efisien, modern dan mempunyai mobilitas yang tinggi.

Sementara itu, KSAL Tanto Koeswanto dalam amanatnya pada upacara puncak peringatan hari Armada di Dermaga Ujung Surabaya, Selasa pagi mengatakan, TNI AL yang profesional, efektif, efisien dan modem (PEEM) merupakan cita- cita yang ingin diwujudkan dalam proses pembinaan dan pembangunan, baik sebagai kekuatan Hankam maupun kekuatan sosial Politik ABRI.

Upacara puncak peringatan Hari Annada tersebut juga dihadiri oleh 8 mantan KSAL di antaranya, Soebijakto, Soedomo, Walujo Soegito, M Romli, R Kasenda. Selain itu juga tampak beberapa pejabat, di antaranya Gubernur Jatim Basofi Sudirman, Pangdam VBrawijaya, Imam Utomo. (KF-4).

Sumber : SUARAKARYA( 06/1 2/1995)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 440-441.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.