ABDUL GAFUR SERAH TERIMA JABATAN MENPORA
Jakarta, Antara
Jabatan Menteri Negara Pemuda dan Olah raga (Menpora) Jurm’at siang diserah terimakan dari dr. Abdul Gafur kepada Ir. Akbar Tanjung dalam upacara di pelataran kantor Menpora, Graha Pemuda, Senayan Jakarta.
Sekitar 300 tamu hadir dalam upacara satu jam itu, yang diselingi pembacaan puisi berjudul “estafet” oleh seorang remaja puteri.
Sementara 100 anggota laskar pemuda serba guna berbaris mengenakan seragam loreng biru muda ala militer mereka.
Bung Gafur, panggilan akrab Menpora Kabinet Pembangunan IV dr. Abdul Gafur, didampingi isterinya Dewi Kemala Motik yang mengenakan kebaya kuning, menyambut kedatangan Akbar Zahiruddin Tanjung didampingi isterinya, Maharani, mengenakan kebaya hijau tua, yang turun dari mobil dinas menteri yang baru,Volvo 1987.
Tampak hadir Ketua Umum KONI Pusat Surono didampingi sejumlah pimpinan KONI Pusat, Ketua DPP KNPI Didiet Haryadi Priyohutomo didampingi sejumlah tokoh KNPI, serta puluhan aktivis pemuda dan pembina olahraga.
“Banyak yang telah dicapai, tapi lebih banyak lagi yang belum memenuhi harapan kita semua,” kata Gafur, dalam kata-kata ‘selamat tinggalnya’ seusai menandatangani naskah serah terima jabatan dan menyerahkan memori selama ia menjabat Menpora kepada Akbar Tanjung.
Sepuluh tahun Gafur menangani urusan kepemudaan di tanah air, lima tahun sebagai Menteri Muda urusan Pemuda dan lima tahun sebagai Menpora. Lima tahun terakhir ia merangkap menangani urusan pembinaan olahraga, khususnya olahraga massal dan profesional.
Gafur mengakui, belum banyak yang bisa dilakukannya sebagai Menpora, kecuali meletakkan sistem atau kerangka dasar pengembangan kepemudaan dan keolahragaan. “Semoga Bapak Menteri (Akbar Tanjung) bisa meningkatkari apa yang belum kami sempurnakan, dan mengadakan apa yang belum kami adakan,” kata Gafur kepada penggantinya.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Didiet Haryadi Priyohutomo kemudian menyambut Akbar Tanjung yang disebutnya sebagai “bukan orang baru, apalagi orang lain” itu sebagai Menpora dalam Kabinet Pembangunan V
“Kami berharap agar suasana hidup dan segar dengan Bung Gafur selama ini, bisa lebih hidup dan lebih segar dibawah Bung Akbar Tanjung,” kata Didiet membacakan teks pidatonya. Ketua Umum KONI Pusat Surono kemudian menyambut keputusan pemerintah yang telah mempercayakan jabatan Menpora kepada Akbar Tanjung, tenaga muda yang dinilainya “enerjik dan mempunyai pandangan jauh ke depan”.
“Saya yakin dan percaya, tampilnya figur muda dalam jabatan Menpora akan mendinamisasikan pembinaan olahraga di Indonesia,” kata Surono dengan menambahkan bahwa salah satu kunci keberhasilan pembinaan olahraga ialah keterbukaan dan kelancaran komunikasi.
Menpora Akbar Tanjung sendiri kemudian mengatakan kepada wartawan, ia akan mempelajari dahulu memori Abdul Gafur sebelum melangkah. “Memang lima tahun ini sangat berat, seperti diucapkan Presiden Soeharto beberapa hari lalu, karena keterbatasan berbagai hal,” katanya menggambarkan tugasnya sebagai Menpora.
“Staf yang ada, bekerja terus,” katanya menjawab pertanyaan siapa saja staf yang akan digantinya.
Acara serah terima diakhiri dengan ramah tamah di aula Graha Pemuda.
Sumber : ANTARA (25/03/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 512-513.