Desember 1998
Kepada
Yth. Bapak H. M. Soeharto
(Negarawan Sejati)
di Tempat
ANAK AYAM KEHILANGAN INDUKNYA [1]
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Saya sebagai rakyat kecil ikut merasakan betapa sakitnya menerima hujatan dari badut politik. Di mata mereka, betul-betul tidak sedikit pun jasa-jasa Bapak yang sekian lama memimpin Negara Indonesia dihargai. Semoga Bapak sekeluarga tabah menerimanya.
Sebagai rakyat kecil ingin menyatakan bahwa selama kepemimpinan Bapak, saya merasakan aman tenteram dan tidak pernah terjadi kekacauan. Tetapi setelah Bapak lengser kami betul-betul tidak merasakan adanya perlindungan atau rasa aman. Terjadi kekacauan di mana-mana. Itu semua pertanda, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Sekarang ini siapa yang harus dipercaya dan siapa pula yang harus menjadi panutan rakyat.
Saya merasa yakin, belum ada yang sebanding dengan Bapak, seorang Negarawan Sejati yang bisa menyatukan bangsanya yang begitu luas dan beraneka ragam suku dan bahasa yang bisa memberi kesejukan di hati masyarakat walaupun tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan. Yang namanya manusia, ada yang tidak sempurna pasti ada saja kesalahannya.
Tetapi kesalahan yang ditimpakan terhadap Bapak betul-betul membuat hati saya sakit. Dalam kesempatan ini, seandainya Bapak memerlukan bantuan, saya siap, saya akan tetap setia karena di mata saya Bapak adalah seorang Negarawan yang bisa memberikan kesejukan terhadap rakyatnya.
Demikianlah suara hati saya ini, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf sebagai rakyat kecil yang tidak tahu diri ini. (DTS)
Wassalamu’ alaikum wr. wb.
Nanang Suryaman
Bogor
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 534-535. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.