Apa Mereka Mampu?

Kepada

Yang Terhormat Mantan Presiden Rl

Bapak Soeharto

di Tempat

APA MEREKA MAMPU? [1]

 

Salam Damai Sejahtera,

Bersama datangnya surat ini saya selaku warga negara Indonesia serta menjadi anggota Golkar ingin memberikan dukungan kepada Bapak untuk berjuang terhadap orang yang memusuhi dan memfitnah Bapak sekeluarga. Walaupun Bapak difitnah telah melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme namun saya secara pribadi tidak terlalu memikirkan masalah tersebut atau juga memusuhi Bapak juga karena menurut pendapat saya Bapak adalah seorang figur yang arif dan bijaksana dalam menghadapi segala masalah selama Bapak memimpin negeri ini.

Selama Bapak memimpin negeri ini sudah banyak hasil pembangunan yang dapat kami nikmati pantas sudah kalau Bapak disebut Bapak Pembangunan Indonesia. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin memanjatkan doa kepada Tuhan agar Bapak diberi kekuatan menghadapi percobaan ini serta diberi kemenangan menghadapi oknum-oknum yang menamakan dirinya pahlawan reformasi yang membuat Bapak harus turun dari kursi kepresidenan.

Menurut pendapat saya oknum-oknum yang menggembar-gemborkan itu masalah korupsi, kolusi, nepotisme itu adalah sok suci dan saya mempunyai pertanyaan buat mereka apakah mereka sanggup memimpin negeri ini tanpa sedikit melakukan korupsi, kolusi, nepotisme serta mampu meningkatkan taraf hidup perekonomian bangsa ini yang sedang sakit keras akibat ulah oknum -oknum reformasi yang tidak memperdulikan masalah ekonomi, kesusilaan dan sosial.

Bapak yang kami cintai sekian dulu surat saya semoga Bapak semakin tabah dan kuat serta jangan lupa berdoa terus agar Tuhan memberi ampunan terhadap dosa Bapak dan Bapak diberi kekuatan lahir batin menghadapi semua ini.

Atas waktu yang telah diberikan kepada saya, saya ucapkan terima kasih yang banyak. (DTS)

Dari,

Jimmy Lugito

Malang – Jawa Timur

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 441-442. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.