Apa Rahasianya

Yth. Bapak Soeharto

di Jakarta

 

APA RAHASIANYA? [1]

 

Assalamu’alaikum wr. wb.

Kami sampaikan. harapan dan doa agar Bapak selalu dalam lindungan Allah swt dan senantiasa sehat wal afiat.

Pertama-tama perkenankan saya memperkenalkan diri, saya adalah salah satu dari sekian banyak orang yang mengagumi Bapak. Kondisi ekonomi saya berkecukupan, walaupun pada akhir bulan Juni ini, perusanaan tempat saya mencari nafkah terpaksa harus berhenti operasi karena sudah tidak ada proyek yang dilaksanakan, maklum perusaan jasa konsultasi konstruksi.

Sudah sejak lama saya berniat berkirim surat kepada Bapak, dimulai ketika saya kuliah tahun 1986. Saat itu saya mulai merasa mengenal Bapak melalui gosip-gosip negatif tentang Bapak yang beredar di lingkungan saya.

Hingga saat ini pun, saya sangat-sangat prihatin atas omongan miring tersebut, apapun isinya. Alasan saya menulis surat pada Bapak adalah dilandasi keinginan untuk mengenal Bapak sebagaimana seharusnya seorang murid mengenal gurunya, walaupun Bapak tidak mengenal saya secara fisik.

Saya sangat menaruh hormat atas kepemimpinan Bapak selama ini. Bagaimana tidak, Bapak penuh senyum dalam berbagai forum. Bapak dapat menunjukkan beberapa watak alam dengan penuh ketenangan, sekalipun posisi Bapak sangat tidak menguntungkan sekali. Puncaknya telah Bapak tunjukkan saat menyatakan lengser sebagai presiden.

Saya menilai sungguh luar biasa. Bagaimana bisa terjadi dan apa rahasianya, Pak? Kalau tidak salah ingat, Bapak belajar tentang watak seorang pemimpin dari wayang. Karena saya tidak memahami bahasa wayang, mungkinkah saya belajar langsung dari Bapak melalui korespondesi ? saya yakin sepenuhnya Bapak kan memperhatikan permohonan saya, sesuai janji Bapak menjadi pandito setelah tidak menjabat lagi.

Sebagai penutup, walaupun sedikit terlambat saya ucapkan pula selamat ulang tahun, dengan harapan Bapak dapat mengisi hari tua dengan penuh semangat dan tetap memberi pesan dan nasihat kepada penerus cita-cita pendiri negeri ini. Terima kasih atas perhatian Bapak. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Hormat saya,

Noviar firdaus

Jakarta

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 786-787. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.